Konflik antar pegawai di lingkungan kerja kerap terjadi di berbagai perusahaan, kendati gesekan-gesekan kecil antar karyawan itu lazim di berbagai tempat kerja tetapi hal ini bisa saja berimplikasi pada performa perusahaan karena ketidakkompakan karyawan, performa teamwork menjadi tidak maksimal.
CEO Kapal Api Group, Robin Setyono tak menampik hal itu, dia mengatakan perseteruan seperti ini dilatarbelakangi berbagai hal, salah satunya adalah kesenjangan antar generasi.
Baca Juga: Mengenal Robin Setyono: CEO Kapal Api Group dan Perspektif SDM sebagai Penggerak Inovasi
Dimana Generasi Digital Native (GDN) atau generasi yang lahir di era digital acap kali memandang generasi di atas mereka sebagai kelompok pekerja yang tak uptodate dan ketinggalan zaman. Sementara itu generasi yang sudah senior juga tak mau kalah, mereka beranggapan bahwa mereka adalah kelompok karyawan yang sudah kaya pengalaman yang mesti di dengar.
“Mindset ini sering terjadi, sehingga kadang terjadi konflik,” kata Robin dilansir Olenka.id Senin (31/3/2025).
Robin Setyono mengatakan ego seperti ini menjadi pemantik yang menyulut perseteruan antar karyawan yang beda generasi tersebut. Setiap generasi merasa paling baik diantara generasi lainnya. Padahal perbedaan tersebut dapat dikolaborasikan untuk melahirkan sebuah ide bisnis yang brilian.
“Orang lama merasa, loh saya pengalaman, ini anak belum pengalaman kok sok banget. Sedangkan anak yang baru masuk merasa, loh kita anak muda, target marketnya kan anak muda, harusnya seorang yang dengerin saya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Robin Setyono mengatakan kelompok GDN memang punya cara pandang yang berbeda jauh dengan generasi di atas mereka, pola pikir mereka kontradiktif dengan generasi yang lebih tua yang pada umumnya lebih menaruh hormat dan membuka diri untuk belajar dari generasi yang lebih senior. GDN cenderung tak mau belajar dari yang lebih senior.
Baca Juga: Tiga Pejabat BI Didepak Usai Didapuk Jadi Komisaris Himbara
“Waktu baru masuk (dunia kerja) nih, kita kan anak digital, itu bos gue jadul bener sih. Kita sering ada gitu, bahkan ada yang research menunjukkan ketika 30 tahun lalu, orang baru masuk kerja dan mereka melihat bosnya, pandangan mereka adalah, wah bos saya sudah sangat berpengalaman, saya harus belajar dari dia. Tapi anak zaman sekarang, ketika dia masuk ke tempat kerja baru, mereka merasa, lah bos gue sudah 10 tahun, jadul dia sudah tidak relevan dengan dunia sekarang,” pungkasnya.