Bill Gates dengan Fakta Kekayaannya
Sebagai pendiri Microsoft, Bill Gates berhasil mengumpulkan banyak pundi-pundi kekayaan. Gates berhasil menghasilkan US$250 atau setara dengan US$20 juta sehari atau US$7,8 miliar setahun.
Selain itu, Gates juga memiliki beberapa saham dari perusahaan lainnya, seperti Cascade Investment, Gates Ventures, dan lainnya. Tak heran, ia sampai dinobatkan menjadi orang terkaya ke-4 versi Forbes dengan nilai kekayaan sebesar US$124 miliar atau setara dengan Rp 1,793 triliun.
Gates dengan Misi Kemanusiaan
Meski kaya raya, Gates lekat dengan citra ‘miliarder baik’. Hal ini lantaran kemurahan hati Gates yang kerap mendonasikan kekayaan miliknya untuk kemaslahatan umat. Gates diketahui mendonasikan saham Microsoft senilai US$35,8 miliar ke yayasannya sendiri, The Bill & Melinda Gates Foundation.
Bill dan Melinda Gates mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 2000, sebagai bentuk komitmen filantropi mereka untuk mengatasi isu global seperti kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan.
Yayasan yang kini menjadi yang terbesar di dunia, telah menyumbangkan miliaran dolar untuk berbagai inisiatif. Mulai dari program vaksinasi hingga riset ilmiah, dengan tujuan menciptakan dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan hidup sehat dan produktif.
Baca Juga: Sederet Prediksi Bill Gates Tentang Masa Depan Pekerjaan
Dato Sri Tahir merupakan salah satu tokoh filantropis Tanah Air yang pernah berkolaborasi dengan Bill Gates dalam misi kemanusiaan. Kolaborasi ini bermula saat Tahir dikunjungi oleh seorang utusan Gates yang datang membawa ajakan kerjasama untuk membantu masyarakat Indonesia.
Kala itu, Gates mengusulkan skema kontribusi “1 dolar lawan 1 dolar”, di mana 75 persen dana difokuskan untuk penanganan TBC, HIV, keluarga berencana, dan malaria di Indonesia, sementara 25 persennya untuk pemberantasan polio.
Menariknya, Tahir yang awalnya ingin menyumbang 1 juta USD, secara tak sengaja menyebut angka 100 juta USD karena kekeliruan berbahasa Inggris. Meski sempat membuat pihak Gates terkejut, tawaran itu justru disetujui. Dua minggu kemudian, Gates mengundang Tahir ke Abu Dhabi untuk menandatangani kesepakatan filantropi tersebut.