Bill Gates dengan Dunia Komputer
Sejak kecil, Bill Gates sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia komputer, tepatnya ketika menginjak usia 13 tahun. Saat menempuh pendidikan di Lakeside School, Mothers Club di sekolahnya membeli sebuah terminal Teletype Model 33 ASR dan beberapa komputer General Electric untuk para siswa.
Ketertarikan Bill Gates pada komputer dimulai saat ia melihat bagaimana mesin tersebut mengeksekusi kode perangkat lunak dengan sempurna. Ia menulis program pertamanya menggunakan bahasa BASIC dan mulai mempelajari sistem lain, termasuk minikomputer PDP-10 milik Computer Center Corporation (CCC).
Bersama teman-temannya, Paul Allen, Ric Welland, dan Kent Evans, Gates sempat memanfaatkan bug untuk mendapatkan waktu tambahan menggunakan komputer. Sayangnya, setelah tertangkap basah, Gates dan ketiga temannya dilarang mengaksesnya selama musim panas.
Menariknya, menjelang akhir hukuman, mereka justru diminta mencari bug lain sebagai imbalan akses komputer tambahan. Di sinilah Gates mempelajari kode sumber berbagai program, termasuk FORTRAN dan LISP, hingga CCC bangkrut pada 1970.
Tahun berikutnya, Information Sciences, Inc. mempekerjakan mereka untuk menulis program gaji dalam COBOL dan memberi royalti serta akses komputer. Gates juga membuat program jadwal kelas di sekolahnya—dengan sengaja menempatkan dirinya di kelas yang banyak siswi.
Pada usia 17 tahun, Gates dan Allen mendirikan Traf-O-Data, perusahaan sistem penghitung lalu lintas berbasis prosesor Intel 8008. Setelah lulus dari Lakeside School pada 1973, Gates meraih skor SAT 1590 dari 1600 dan diterima di Harvard, tempat ia bertemu Steve Ballmer.
Di tahun keduanya, Gates merancang algoritme penyortiran panekuk yang menjadi solusi tercepat selama 30 tahun, hingga akhirnya dipublikasikan bersama ilmuwan komputer Christos Papadimitriou.
Baca Juga: Dari Bill Gates Hingga Elon Musk, Ini 5 Kebiasaan Umum Para Miliarder yang Bisa Anda Tiru
Bill Gates dengan Microsoft
Perjalanan Gates dengan dunia komputer berlanjut hingga ia mendapat tawaran dari International Business Machines (IBM) untuk membuat sistem operasi yang dapat digunakan untuk komputer pribadi mereka (IBM PC) sekira tahun 1980.
Dalam kerja sama ini, Gates memodifikasi program dari perusahaan lain yang dibelinya, lalu diberi nama menjadi Microsoft Disk Operating system atau MS-DOS. Kemudian, sistem tersebut dirilis dengan IBM PC setahun setelahnya, 1981.
Kehadiran MS-DOS mulai dilirik pasar. Saat itu, banyak produsen komputer yang melisensikan sistem operasi ini untuk perangkat mereka, dan hal ini menjadi sumber pendapatan besar bagi Microsoft.
Bahkan, penjualan berjalan hingga 1990-an dengan total 100 juta salinan program hingga mengalahkan program saingan mereka, yaitu CP/M yang tergantikan pada awal tahun 1980an dan IBM OS/2.
Posisi Microsoft semakin menguat dengan dirilisnya sistem operasi Windows pada 1990. Kesuksesan ini terus berlanjut hingga 1993, di mana Windows 3.0 terjual hingga 1 juta kopi setiap bulannya, menjadikan Windows digunakan oleh hampir 90% PC di seluruh dunia.
Puncaknya terjadi pada 1995 saat Microsoft merilis Windows 95, yang mengintegrasikan MS-DOS dan Windows, serta menghadirkan kemudahan penggunaan bahkan untuk pengguna Mac OS Apple. Dari sinilah Microsoft muncul sebagai pemimpin dalam perangkat lunak pengolah kata dan spreadsheet, mengungguli dua pesaing utamanya saat itu, Lotus dan WordPerfect.
Seiring berjalannya waktu, Gates kemudian mengundurkan diri dari posisi CEO Microsoft pada Januari 2000. Meski begitu, ia tetap terlibat dalam perusahaan sebagai ketua dan kepala arsitek perangkat lunak.
Namun pada 2008, Gates mulai mengurangi perannya di Microsoft lantara fokus pada organisasi filantropis miliknya, The Bill & Melinda Gates Foundation. Ia berhenti dari jabatan eksekutif penuh waktunya di Microsoft pada 2008 dan tetap menjabat sebagai ketua dewan direksi hingga 2014.