Purbaya menyebut kondisi tersebut sebagai “jebakan ekonomi”. Jika tidak segera diatasi, dampaknya bisa semakin luas. 

“Ketika ekonomi memburuk, banyak pemecatan pegawai, rakyat hidup makin susah. Itu expected untuk saya. Jadi, kita sedang dibunuh. Kalau ekonomi seperti saya melihatnya, ini jebakan ekonomi,” ujarnya.

Meski begitu, ia tetap optimistis. Purbaya menekankan bahwa kendali utama ekonomi Indonesia berada di dalam negeri. 

“Kita gak usah takut global dan lain-lain. Kita punya polisi dalam negeri yang cukup kuat, domestiknya gede, tergantung kebijakan kita sendiri. Jadi saya selalu bilang, nasib kita di tangan kita sendiri,” tuturnya.

Untuk itu, pemerintah merencanakan langkah konkret dengan kembali menggelontorkan likuiditas ke dalam sistem ekonomi. Tujuannya jelas, yaitu menggerakkan kembali roda pertumbuhan, menjaga stabilitas, sekaligus memastikan bahwa momentum pemulihan tidak kembali terhenti.