2. Meningkatkan risiko diabetes

Menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk sepanjang hari dapat menyebabkan resistensi insulin. Ini adalah faktor utama dalam mengembangkan diabetes tipe 2.

Dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, glukosa tidak diserap secara efisien ke dalam otot, dan ini menyebabkan kadar gula darah meningkat. Ketidakseimbangan tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan diabetes.

3. Kaki dan bokong yang lemah

Ketika kamu duduk sepanjang hari, kamu tidak menggunakan otot-otot tubuh bagian bawah, dan itu dapat menyebabkan atrofi, yang merupakan melemahnya otot.

4. Berat badan bertambah

Obesitas adalah penyakit gaya hidup yang umum pada anak muda saat ini. Penurunan gerakan fisik menyebabkan kenaikan berat badan.

Ketika kamu bergerak, otot-otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipase, yang membantu memproses lemak dan gula. Namun, ketika kamu menghabiskan sebagian besar hari dengan duduk, pelepasan molekul bermanfaat ini menurun, yang menyebabkan risiko penambahan berat badan, terutama di area pinggul.

5. Berdampak pada kesehatan mental

Orang yang lebih banyak terpaku pada layar, baik saat bekerja maupun bersantai, memiliki risiko lebih tinggi terkena insomnia, yang menyebabkan kecemasan.

Ketika kamu menghabiskan lebih banyak waktu di depan perangkat, daripada bersama orang lain, hal itu juga dapat mengakibatkan kecemasan sosial.

Duduk sepanjang hari juga dapat menyebabkan gangguan suasana hati, seperti kecemasan dan depresi. Kurangnya gerakan fisik membatasi produksi endorfin, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Baca Juga: Waspada! Masalah Kesehatan Ini Akan Mengintai Tubuh Jika Duduk hingga Berjam-jam saat Bekerja