Di balik kiprah politik dan sosialnya, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto dikenal juga sebagai sosok ibu yang hangat dan seniman dengan segudang karya. Hal itu terungkap dalam buku biografi Selangkah di Belakang Mbak Tutut yang baru saja diluncurkan.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Olenka pada Jumat (15/08/2025), Danty Rukmana, putri Tutut, mengisahkan peran ibunya di rumah. Meski dikenal sebagai perempuan aktif yang mengikuti banyak kegiatan, Danty menyatakan bahwa sang Ibu tak pernah absen untuk menemani anaknya belajar.
Baca Juga: Buku Biografi Tutut Soeharto Resmi Diluncurkan: Mengupas Potret Perjalanan Hidup Putri Presiden
“Waktu saya sekolah dasar, beliau selalu membangunkan pagi-pagi, membantu mengulang pelajaran, bahkan menyiapkan semua kebutuhan sebelum berangkat sekolah. Bagi beliau, pendidikan itu hal yang penting,” ujar Danty.
Selain itu, Tutut juga hobi memasak yang diwariskan turun-temurun dari Ibu Tien Soeharto. Ada beberapa resep makanan yang sering ia sajikan untuk keluarga.
“Ada resep sop buntut, mangut lele, sambal bawang, sambal dadak. Saat Pak Harto hobi memancing, Ibu Tien yang memasak sambalnya. Setelah beliau wafat, Bu Tutut yang meneruskan,” kenang Danty.
Tak hanya pandai mengurus keluarga, Tutut juga memiliki bakat seni yang kuat. Hal itu dibuktikan saat peluncuran bukunya, digelar mini konser dengan membawakan 19 lagu ciptaannya. Musisi Arastio Gutomo yang terlibat dalam acara tersebut mengaku kagum dengan karya-karya Tutut.
“Liriknya tersirat tapi dalam, kordnya dinamis, dan punya makna yang kuat. Lagu-lagu beliau memang tidak mudah dinyanyikan, karena Bu Tutut selalu bilang, kalau lagunya gampang dibawakan orang lain, berarti itu bukan lagu saya. Namun justru itulah keunikannya, karena hasil akhirnya tetap enak didengar,” ungkap Arastio.
Baca Juga: Mbak Tutut Minta Maaf Bila Ayahnya Soeharto ada Salah Selama 32 Tahun Pimpin Indonesia
Ia mencontohkan salah satu lagu berjudul Putri yang diciptakan pada 1986. “Lagu itu spesial sekali, baik dari sisi lirik maupun musiknya. Ada kekuatan personal yang dituangkan Bu Tutut, sehingga lagu ini terasa begitu hidup,” tambahnya.
Melalui buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut, publik diajak melihat sisi lain putri sulung Presiden Soeharto tersebut. Bukan hanya sebagai tokoh politik dan sosial, tetapi juga sebagai seorang ibu, pencinta budaya, dan seniman yang produktif.