Anies Baswedan sudah dipastikan gagal maju Pilakada Jakarta lewat PDI Perjuangan setelah tiket calon gubernur yang ia impikin justru diberikan kepada Pramono Anung.
Padahal eks Gubernur Jakarta itu sebelumnya santer dikait-kaitkan PDI Perjuangan, namun haluan politik PDI Perjuangan berubah di detik-detik terakhir.
Baca Juga: Sepak Terjang Rano Karno, Si Doel Anak Betawi yang Maju Pilgub Jakarta 2024
Kendati tiket calon gubernur dari PDI Perjuangan gagal dikantongi, namun kans Anies melangkah menuju gelangang Pilgub Jakarta masih terbuka lebar meski ia hanya diusung partai–partai non parlemen yang belum terafiliasi ke kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dan kubu PDI Perjuangan.
Salah satu partai sudah memberi sinyal untuk memboyong Anies Baswedan adalah partai buruh. Partai politik besutan Said Iqbal itu bersedia mennggagas koalisi ketiga untuk membawa Anies pulang ke Jakarta.
Saat ini Partai Buruh tengah menyiapkan berbagai langkah untuk menggalang kekuatan, lagi pula pendagtar calon kepala daerah masih di buka Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Ketika Ahok Mengingat Lagi Kata-kata Fenomenal Anies Baswedan
"Masih ada besok, hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB," kata Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin kepada wartawan ditulis Kamis (29/8/2024).
Said mengatakan, apabila wacana pembentukan koalisi ketiga berjalan mulus sesuai rencana, maka kader-kader partai buruh bersama puluhan ribu buruh bakal bekerja mati-matian untuk memenangkan Anies Baswedan.
"Kalau ada peluang pembentukan koalisi baru untuk mengusung Pak Anies Baswedan, puluhan ribu anggota Partai Buruh bersama rakyat Jakarta siap datang ke KPU untuk mendampingi pendaftaran Pak Anies," ujarnya.
Sebagai informasi, syarat minimal ambang batas pencalonan oleh partai politik maupun gabungan partai politik di Jakarta untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu memiliki 454.885 suara sah (7,5 persen).