Penghargaan Upakarti 2024.

Pada penyelenggaraan Penghargaan Upakarti Tahun 2024 ini, Kemenperin telah membuka pendaftaran sejak 26 Februari 2024-26 Agustus 2024 melalui website upakarti.kemenperin.go.id, dan rangkaian penjuriannya dilakukan sampai dengan 19 Desember 2024. Tahap selanjutnya, tim Kemenperin dan dewan juri melakukan seleksi administrasi, seleksi substansi, dan penilaian lapangan. Dari penjurian tersebut, ditetapkan para penerima Penghargaan Upakarti oleh Menteri Perindustrian, yang penganugerahannya diberikan oleh Menteri Perindustrian hari ini. 

“Para penerima penghargaan wajib menunjukkan kontribusi aktif dalam mengembangkan industri kecil dan menengah dalam kurun waktu pengabdian minimal 5 tahun,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita.

Reni menambahkan, dari total 75 usulan yang lolos seleksi administrasi, selanjutnya hanya 4 usulan Jasa Kepeloporan dan 24 usulan Jasa Pengabdian yang lolos di tahap penilaian substansi. Setelah penilaian substansi, Ditjen IKMA kemudian melakukan peninjauan lapangan (fact finding) terhadap peserta yang memenuhi passing grade penilaian substansi. Peninjauan lapangan ini dilaksanakan untuk mengecek fakta, data atau informasi yang mendukung mengenai situasi, pendapat, sikap dan reaksi mitra binaan terhadap kandidat dan terhadap kandidat itu sendiri. 

Berdasarkan fact finding, 4 calon kategori Jasa Kepeloporan dan 19 calon kategori Jasa Pengabdian dapat maju ke tahap penjurian.

Dalam penjurian akhir dan presentasi profil, dewan juri yang terdiri atas para pakar, praktisi, dan pemerhati di bidang industri akhirnya menentukan sepuluh penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024, yang terdiri atas tujuh penerima kategori Jasa Pengabdian dan tiga penerima kategori Jasa Kepeloporan melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 3137 Tahun 2024.

“Para penerima penghargaan untuk masing – masing kategori akan mendapatkan piagam dan trophy, serta uang pembinaan masing – masing sebesar Rp 50 juta,” ucap Reni. 

Adapun para penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024 antara lain:

Kategori Jasa Pangabdian

Kontribusi pengabdian tujuh penerima penghargaan adalah sebagai berikut:

Syaeun, seorang perempuan warga Desa Sembalun, Nusa Tenggara Barat, yang memanfaatkan potensi hasil pertanian dan perkebunan di wilayahnya seperti bawang putih, tomat, kentang, stroberi, kacang merah dan lain-lain. Dalam 10 tahun terakhir, Syaeun berhasil membina masyakarat sekitar, khususnya para IKM makanan olahan dan kain tenun.

Andi Sudiarso dari Provinsi DI Yogyakarta, yang berinovasi dalam mengembangkan mesin batik tulis dengan menggabungkan batik digital dan manual yang dimanfaatkan oleh ratusan IKM.  Andi juga telah memiliki 25 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan 10 sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Achmad Nur Hasim atau Aam dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan generasi muda yang peduli dengan batik dengan melakukan regenerasi perajin wastra. Ia menyisihkan 5% transaksi penjualan produknya antara lain demi pelestarian warisan budaya, memberdayakan kelompok perempuan, alumni vokasi, disabilitas, dan nelayan di pelosok, serta melestarikan lingkungan gambut dan mangrove. Salah satu binaannya bahkan telah menjadi suplier dari brand ternama dunia.

Sandi Agustinus dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merupakan motivator dan membina IKM kain sasirangan yang modern dan berkualitas dengan memanfaatkan limbah alam. Sandi mendirikan unit usaha sebagai tempat berkumpul mitra binaan dari para ibu-ibu, remaja, kaum disabilitas dan mantan masyarakat binaan lapas. Sandi juga pernah memperkenalkan sasirangan melalui pertunjukan fesyen di Milan, Italia.

Risyanto dari Kota Batam, Kepulauan Riau, merupakan tokoh muda yang menciptakan ekosistem ekonomi saling menguntungkan dan berkelanjutan berbasis jajanan pasar dan frozen food dengan menggandeng IKM di sekitarnya.

Suparti dari Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, adalah seorang ibu yang membangkitkan ekonomi warga dengan mendorong dan menginisiasi pembentukan puluhan Kelompok Wanita Tani (KWT) industri kecil dan menengah berbasis sumber daya alam. Pengabdiannya yaitu melatih keaksaraan fungsional dan pengembangan berbagai produk.

Gusti Putri Atika Purnomowati yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendirikan Galeri Batik Tyas Muncar sejak tahun 2011. Kontribusinya yaitu membina dan melestarikan perajin batik, serta menghidupkan kembali keterampilan para perajin pandan laut yang sebelumnya hampir punah. Para perajin dilatih untuk dapat meningkatkan nilai ekonomi bahan baku alam ini dengan mengolahnya menjadi produk seperti tas, tempat tisu, dan aneka aksesoris fesyen.