Dalam memperluas manfaat dan dampak ekonomi dari perputaran suatu bisnis atau industri, Kementerian Perindustrian terus menjalin kerja sama dan keterlibatan para pemangku kepentingan, baik dari orang-perseorangan, lembaga, atau organisasi masyarakat yang bergerak menyediakan solusi dari permasalahan masyarakat sekitar dengan memberdayakan pelaku IKM setempat.
Tak hanya itu, Kemenperin pun memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam upaya pemberdayaan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam rangka mendongkrak kapasitas dan kemampuan IKM di berbagai daerah di tanah air.
Baca Juga: Kalbe Perkuat Kemandirian Industri Kesehatan Indonesia Lewat Produk Dialyzer Lokal Pertama
Baca Juga: Bagaimana Proyeksi Industri Asuransi di Tahun 2025?
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemberdayaan IKM khususnya kepada para Penerima Penghargaan Upakarti tahun ini. Kami harap para penerima penghargaan terus melakukan pembinaan dan memperbanyak kemitraan, serta menumbuhkan wirausaha dan IKM yang berdaya saing,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada Penganugerahaan Penghargaan Upakarti Tahun 2024 di Kemenperin, Jakarta, Kamis (19/12).
Menperin menjelaskan, dalam rangka mengapresiasi partisipasi para penggiat IKM, Kementerian Perindustrian konsisten menyelenggarakan Penghargaan Upakarti setiap dua tahun sekali.
“Penganugerahan Penghargaan Upakarti telah dimulai sejak tahun 1985, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong prakarsa masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada orang-perseorangan, lembaga/organisasi, atau perusahaan yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah guna meningkatkan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia.”
Penghargaan Upakarti ini merupakan wujud kolaborasi hexa helix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. “Keterlibatan peran aktif dari pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas, media massa, dan dukungan regulasi, menjadi kunci untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi yang efektif,” lanjut Menperin.
Menperin menegaskan, kolaborasi hexa helix ini sangat dibutuhkan mengingat peran IKM yang sangat strategis dan vital terhadap perekonomian nasional. Hal ini juga didorong dengan tingginya angka populasi IKM yang mencapai 4,5 juta unit usaha dan berkontribusi sebesar 99,77% dari total unit usaha industri.
“Dengan populasi tersebut, IKM turut andil menyerap sebanyak 65,52% dari total tenaga kerja di sektor Industri keseluruhan, serta berkontribusi hingga 21,53% dari total nilai output industri nasional,” kata Menperin merincikan.
Dengan kondisi tersebut, Menperin yakin jika IKM dapat tumbuh dan berkembang, tentu akan meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKMA) pun secara rutin menggelar berbagai program pembinaan dan pemberdayaan IKM yang melibatkan pemangku kepentingan lain.
Penghargaan Upakarti 2024.
Pada penyelenggaraan Penghargaan Upakarti Tahun 2024 ini, Kemenperin telah membuka pendaftaran sejak 26 Februari 2024-26 Agustus 2024 melalui website upakarti.kemenperin.go.id, dan rangkaian penjuriannya dilakukan sampai dengan 19 Desember 2024. Tahap selanjutnya, tim Kemenperin dan dewan juri melakukan seleksi administrasi, seleksi substansi, dan penilaian lapangan. Dari penjurian tersebut, ditetapkan para penerima Penghargaan Upakarti oleh Menteri Perindustrian, yang penganugerahannya diberikan oleh Menteri Perindustrian hari ini.
“Para penerima penghargaan wajib menunjukkan kontribusi aktif dalam mengembangkan industri kecil dan menengah dalam kurun waktu pengabdian minimal 5 tahun,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita.
Reni menambahkan, dari total 75 usulan yang lolos seleksi administrasi, selanjutnya hanya 4 usulan Jasa Kepeloporan dan 24 usulan Jasa Pengabdian yang lolos di tahap penilaian substansi. Setelah penilaian substansi, Ditjen IKMA kemudian melakukan peninjauan lapangan (fact finding) terhadap peserta yang memenuhi passing grade penilaian substansi. Peninjauan lapangan ini dilaksanakan untuk mengecek fakta, data atau informasi yang mendukung mengenai situasi, pendapat, sikap dan reaksi mitra binaan terhadap kandidat dan terhadap kandidat itu sendiri.
Berdasarkan fact finding, 4 calon kategori Jasa Kepeloporan dan 19 calon kategori Jasa Pengabdian dapat maju ke tahap penjurian.
Dalam penjurian akhir dan presentasi profil, dewan juri yang terdiri atas para pakar, praktisi, dan pemerhati di bidang industri akhirnya menentukan sepuluh penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024, yang terdiri atas tujuh penerima kategori Jasa Pengabdian dan tiga penerima kategori Jasa Kepeloporan melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 3137 Tahun 2024.
“Para penerima penghargaan untuk masing – masing kategori akan mendapatkan piagam dan trophy, serta uang pembinaan masing – masing sebesar Rp 50 juta,” ucap Reni.
Adapun para penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024 antara lain:
Kategori Jasa Pangabdian
Kontribusi pengabdian tujuh penerima penghargaan adalah sebagai berikut:
Syaeun, seorang perempuan warga Desa Sembalun, Nusa Tenggara Barat, yang memanfaatkan potensi hasil pertanian dan perkebunan di wilayahnya seperti bawang putih, tomat, kentang, stroberi, kacang merah dan lain-lain. Dalam 10 tahun terakhir, Syaeun berhasil membina masyakarat sekitar, khususnya para IKM makanan olahan dan kain tenun.
Andi Sudiarso dari Provinsi DI Yogyakarta, yang berinovasi dalam mengembangkan mesin batik tulis dengan menggabungkan batik digital dan manual yang dimanfaatkan oleh ratusan IKM. Andi juga telah memiliki 25 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan 10 sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Achmad Nur Hasim atau Aam dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan generasi muda yang peduli dengan batik dengan melakukan regenerasi perajin wastra. Ia menyisihkan 5% transaksi penjualan produknya antara lain demi pelestarian warisan budaya, memberdayakan kelompok perempuan, alumni vokasi, disabilitas, dan nelayan di pelosok, serta melestarikan lingkungan gambut dan mangrove. Salah satu binaannya bahkan telah menjadi suplier dari brand ternama dunia.
Sandi Agustinus dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merupakan motivator dan membina IKM kain sasirangan yang modern dan berkualitas dengan memanfaatkan limbah alam. Sandi mendirikan unit usaha sebagai tempat berkumpul mitra binaan dari para ibu-ibu, remaja, kaum disabilitas dan mantan masyarakat binaan lapas. Sandi juga pernah memperkenalkan sasirangan melalui pertunjukan fesyen di Milan, Italia.
Risyanto dari Kota Batam, Kepulauan Riau, merupakan tokoh muda yang menciptakan ekosistem ekonomi saling menguntungkan dan berkelanjutan berbasis jajanan pasar dan frozen food dengan menggandeng IKM di sekitarnya.
Suparti dari Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, adalah seorang ibu yang membangkitkan ekonomi warga dengan mendorong dan menginisiasi pembentukan puluhan Kelompok Wanita Tani (KWT) industri kecil dan menengah berbasis sumber daya alam. Pengabdiannya yaitu melatih keaksaraan fungsional dan pengembangan berbagai produk.
Gusti Putri Atika Purnomowati yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendirikan Galeri Batik Tyas Muncar sejak tahun 2011. Kontribusinya yaitu membina dan melestarikan perajin batik, serta menghidupkan kembali keterampilan para perajin pandan laut yang sebelumnya hampir punah. Para perajin dilatih untuk dapat meningkatkan nilai ekonomi bahan baku alam ini dengan mengolahnya menjadi produk seperti tas, tempat tisu, dan aneka aksesoris fesyen.
Kategori Jasa Kepeloporan
Adapun ketiga penerima penghargaan ini telah memaksimalkan kolaborasi bisnis antara perusahaan dengan mitra industri kecil dan menengah.
Para penerima pada kategori ini sebagai berikut:
1. PT. Polymindo Permata dari Kota Tangerang, Banten
Perusahaan ini menghasilkan serat sintetis untuk pembuatan produk furnitur seperti berbagai jenis anyaman rotan sintetis. Sejak tahun 2012, PT. Polymindo menjalin kerja sama kemitraan dengan IKM yang tersebar di Provinisi Banten, Jawa Barat, dan Jakarta, memberikan bantuan material, bantuan promosi, pelatihan pembimbingan dan pendampingan kepada IKM/masyarakat, dan penumbuhan wirausaha baru.
2. PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Perusahaan pulp, kertas dan rayon ini memberdayakan IKM dengan cara memberikan semangat kewirausahaan di berbagai sektor. Perusahaan juga melakukan pembinaan kepada IKM yang menghasilkan produk batik, kue khas Riau yaitu bolu Komojo, dan madu.
3. PT. Bali Yoni Saguna atau baliMall.id
Perusahaan yang berkiprah di bisnis teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) ini membuat terobosan dengan membuat lokapasar (marketplace) Balimall.id. Sebanyak 210 IKM menjadi mitra pada marketplace tersebut hingga kini jumlah kemitraannya mencapai 1.000 IKM.