Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, dan Amerika Serikat menjadi destinasi ulta long-haul favorit.

"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," ujar Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam rilis yang diterima Olenka, Selasa (10/9/2024).

Riset juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan ke domestik, dimana ditemukan harga tiket untuk ke destinasi di wilayah timur Indonesia cenderung lebih tinggi, sedangkan untuk destinasi wilayah tengah Indonesia harga tiket cenderung lebih rendah. 

Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. 

Baca Juga: Jagoan Pariwisata 2024, Kolaborasi Edukatif tiket.com Perkuat Perkuat Pemberdayaan Desa Wisata

Jelang periode liburan high season, ditemukan juga atraksi wisata favorit masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan. Wisatawan juga semakin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal. 

"Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional," tambah Addin.

Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer, tiket.com, juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan di tiket.com, yang menunjukkan adanya peningkatan pada periode liburan semester 1 2024. 

“tiket.com mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6%, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5% (year-on-year),” kata Gaery.