Namun, studi ini memiliki keterbatasan. Para penulis mencatat bahwa 15 dari uji coba yang diikutsertakan—sekitar 68%—memiliki cacat desain atau metodologi, dan beberapa di antaranya berukuran kecil.
Michael A. Grandner, PhD , direktur Program Penelitian Tidur & Kesehatan dan profesor madya psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona, mengatakan kepada Health bahwa sulit untuk menilai penelitian baru tersebut karena tidak mengutip atau menautkan langsung ke penelitian yang ditinjaunya.
Mengapa Olahraga Membantu Tidur Lebih Baik?
Menurut Grandner, olahraga dapat meningkatkan tingkat energi di siang hari, suasana hati, kognisi, dan efek lain yang dapat menangkal efek negatif insomnia.
Baca Juga: Investasi Awet Muda yang Nyata: 30 Menit Sebelum Tidur yang Mengubah Segalanya
Berjalan atau jogging dapat meningkatkan kualitas tidur melalui “efek sinergis,” catat para penulis, termasuk dengan menurunkan kortisol sekaligus meningkatkan melatonin.
Mengenai yoga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa fokusnya pada pernapasan terkontrol dan kesadaran tubuh dapat meningkatkan kadar GABA —neurotransmitter yang membantu tidur.
“Tai Chi juga dapat mendukung istirahat yang lebih baik dengan mendorong relaksasi dan meningkatkan regulasi emosi,” tambah para penulis studi.