Growthmates, mungkin banyak di antara kamu yang sering mengalami sulit tidur meski badan sudah terasa capek dan lelah. Alih-alih bisa terlelap, justru merasa segar ketika berbaring di tempat tidur. Sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya, tetapi rasa kantuk tak kunjung datang juga. Lantas, apa penyebabnya, ya?
Menukil dari laman Healthline, kondisi ini bisa berhubungan dengan ritme sirkadian. Ritme sirkadian atau jam internal tubuh merupakan pola yang diikuti tubuh selama 24 jam. Ritme ini memberitahu tubuh kapan harus tidur, kapan harus bangun. Ritme ini juga memengaruhi beberapa proses tubuh lainnya, seperti hormon, pencernaan, dan suhu tubuh.
“Ritme sirkadian adalah semacam jam internal yang mengatur semua aktivitas tubuh kita dalam periode 24 jam,” ujar spesialis tidur sekaligus penulis The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How To Fix It, W. Christopher Winter, MD, seperti dikutip pada Senin (17/2/2025).
Ritme sirkadian menggunakan cahaya, kegelapan, dan jam biologis untuk mengatur suhu tubuh, metabolisme, hormon (termasuk melatonin), dan tidur. Jam utama tubuh disebut nukleus suprachiasmatic (SCN). Terletak di otak, SCN mengontrol produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur tidur.
Baca Juga: Mengenal Tren Tidur Generasi Z: Sleepmaxxing
Di siang hari, saat ada cahaya, kadar melatonin tetap rendah. Ketika hari mulai gelap, tubuh mulai memproduksi lebih banyak melatonin, dengan kadar tertinggi terjadi antara pukul 2 hingga 4 pagi sebelum turun kembali. Tubuh paling siap untuk tidur sekitar 2 jam setelah kadar melatonin mulai meningkat.
“Setiap orang memiliki ritme sirkadian masing-masing, yang sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi, tidak seperti yang orang tua kita katakan saat kecil, tidak ada waktu tidur yang "harus" diikuti oleh semua orang,” kata Winter.