Irfan Setiaputra adalah figur profesional yang memiliki rekam jejak panjang dan beragam di berbagai sektor industri strategis, mulai dari teknologi, energi, hingga penerbangan nasional. Pria kelahiran 24 Oktober 1964 ini merupakan lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (angkatan 1982), dan sejak awal kariernya telah menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang kuat di berbagai level manajemen.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Irfan dikenal sebagai eksekutif yang mampu melakukan transformasi di berbagai perusahaan tempat ia berkarya. Dari ruang kendali teknologi informasi, industri pertambangan, hingga maskapai penerbangan milik negara, Irfan menunjukkan konsistensinya dalam mengelola tantangan bisnis dan memimpin di tengah tekanan.
Langkah-langkah strategis yang ia ambil dalam berbagai posisi, menjadikannya sebagai salah satu sosok profesional yang diperhitungkan di kalangan korporasi nasional.
Baca Juga: Mengulik Rencana Danantara Tambah Modal ke Garuda Indonesia
Awal Karier
Karier Irfan dimulai di sektor teknologi informasi. Ia sempat menduduki posisi strategis di sejumlah perusahaan besar, seperti IBM, LinkNet, dan Cisco Indonesia. Di Cisco, Irfan menjabat sebagai Managing Director dan berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan dari USD 25 juta menjadi USD 125 juta dalam kurun tujuh tahun, pencapaian ini mencerminkan kemampuannya dalam menavigasi bisnis teknologi tingkat tinggi.
Puncak karier awalnya terjadi ketika Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, menunjuk Irfan sebagai Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) pada tahun 2009. Di perusahaan BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi tersebut, Irfan berupaya membawa transformasi dan inovasi. Namun, pada 2012, ia memilih mengundurkan diri setelah tiga tahun menjabat.
Peralihan ke Sektor Energi dan Pertambangan
Setelah keluar dari PT INTI, Irfan beralih haluan ke sektor energi dan pertambangan. Ia memimpin PT Titan Mining Indonesia sebagai CEO dari Agustus 2012 hingga Juni 2014. Kemudian, ia menakhodai PT Cipta Kridatama, perusahaan kontraktor pertambangan batu bara, sebagai CEO dari Juli 2014 hingga Mei 2017.
Baca Juga: Seni Memimpin Irfan Setiaputra, Menerbangkan Garuda ke Ketinggian Baru
Di saat yang bersamaan, Irfan juga sempat menjadi COO PT ABM Investama Tbk (Mei 2015–Mei 2016) dan Presiden Direktur PT Reswara Minergi Hartama (Mei–Desember 2017), dua anak usaha dari Tiara Marga Trakindo Group yang bergerak di sektor energi dan pertambangan. Berbagai jabatan tersebut menegaskan fleksibilitas Irfan dalam memimpin berbagai model bisnis.
Ia sempat kembali ke dunia teknologi dengan menjabat sebagai CEO Sigfox Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang Internet of Things (IoT), sebelum kemudian beralih ke sektor penerbangan nasional.
Memimpin Garuda Indonesia di Tengah Krisis Global
Pada 22 Januari 2020, Irfan Setiaputra resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Ia menggantikan Ari Askhara yang dicopot akibat kasus penyelundupan dan pelanggaran etik pada tahun sebelumnya. Dalam proses seleksi, Irfan unggul dari dua kandidat kuat lainnya, yakni Ignasius Jonan dan Juliandra Nurtjahjo.
Baca Juga: Garuda Indonesia Angkut 23,67 Juta Penumpang Selama 2024
Masa kepemimpinannya di Garuda diwarnai dengan tantangan besar, yaitu pandemi COVID-19 yang melumpuhkan industri penerbangan global. Irfan melakukan berbagai langkah taktis, termasuk efisiensi operasional, pemotongan gaji pegawai (10–50%), restrukturisasi keuangan, dan peningkatan layanan pelanggan. Di tengah badai pandemi, ia juga memastikan hak-hak pegawai tetap dijaga, seperti pembayaran tunjangan hari raya sesuai aturan.
Meski sempat muncul tudingan bahwa pengangkatannya sebagai Dirut Garuda berkaitan dengan dukungannya terhadap pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, Irfan membantah dirinya tergabung dalam tim kampanye, meski mengakui memberikan dukungan secara pribadi.
Masa Baru sebagai Komisaris Utama
Pada 15 November 2024, Irfan resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Ia digantikan oleh Wamildan Tsani Panjaitan, eksekutif dari Lion Air, dalam RUPSLB yang digelar di kantor pusat Garuda. Pergantian ini disebut sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan pascapandemi dan mempercepat pemulihan.
Tidak lama berselang, Irfan kembali dipercaya mengemban tanggung jawab publik. Pada April 2025, ia resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia duduk bersama tokoh-tokoh publik lainnya seperti Sutiyoso dan komedian Cak Lontong, dalam struktur komisaris baru yang diumumkan dalam RUPS perusahaan tersebut.
Dengan pengalaman lintas industri, Irfan Setiaputra dikenal sebagai figur pemimpin dengan pendekatan strategis dan adaptif. Kariernya yang menjangkau teknologi, telekomunikasi, pertambangan, energi, IoT, hingga maskapai penerbangan membuktikan kapasitasnya sebagai eksekutif yang mampu mengelola kompleksitas bisnis di berbagai lanskap industri. Kini, sebagai Komisaris Utama di Ancol, publik menanti gebrakan baru dari sosok profesional yang telah berulang kali melewati badai dalam kariernya.