Karena misofobia juga dikaitkan dengan gangguan kecemasan, misofobia dapat memicu berbagai gejala kecemasan atau serangan panik, seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, gemetar, perasaan gelisah, serta kesulitan fokus atau perasaan adanya ancaman yang akan datang. Gejala-gejala ini muncul sebagai respon fisik dan emosional tubuh terhadap kecemasan yang dialami penderita misofobia.

Misofobia juga dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), tetapi ketakutan ini juga dapat terjadi pada orang tanpa OCD.

Pada orang dengan misofobia dan OCD, ciri-ciri obsesi dan kompulsi sering kali muncul. Mereka mungkin memiliki pikiran yang terus-menerus dan tak terkendali tentang kuman dan mungkin sering melakukan tindakan atau ritual yang berulang-ulang, seperti mencuci tangan berulang-ulang, sebagai bentuk pelepasan atau mekanisme penanggulangan.

Penyebab Misofobia

Menukil dari laman Very Well Health, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebab misofobia dan fobia spesifik lainnya, di antaranya adalah.

Riwayat Keluarga, dalam beberapa kasus, fobia diturunkan dalam keluarga. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor genetik serta lingkungan dan perilaku yang dipelajari.

Struktur otak, suatu enelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara fobia spesifik dan perbedaan tertentu dalam struktur dan fungsi otak, seperti hiperaktivitas di amigdala.—bagian otak yang memproses emosi seperti kecemasan.

Baca Juga: 5 Risiko Kesehatan Jika Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Berapa Takaran Ideal yang Disarankan?

Trauma, beberapa orang mengembangkan fobia spesifik karena riwayat trauma yang berhubungan dengan sumber ketakutan mereka. Misalnya, seseorang dengan fobia kuman mungkin pernah mengalami penyakit parah di masa kecil, yang menyebabkan mereka takut terhadap bakteri dan kontaminasi. 

Kondisi kesehatan mental komorbid, sekitar 61% orang dengan fobia spesifik juga memiliki setidaknya satu gangguan mental lainnya. Banyak orang dengan fobia spesifik juga memiliki gangguan depresi mayor (MDD), gangguan suasana hati , dan/atau gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan kecemasan umum (GAD).