Kemudian, Founder ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat adalah konsep pendidikan yang sempurna. "Percaya, Tahun 2045, Sekolah Rakyatlah nukleus (inti sel) Indonesia Emas Tahun 2045," ujar dia.
Menurut dia, sebanyak 92 persen siswa SMA bingung menentukan jurusan dan jenjang karier setelah lulus. "Tapi itu tidak terjadi di Sekolah Rakyat, karena begitu (kelas) satu SMA, dia tahu mana Bahasa, mana IPA, mana dokter, mana pengusaha, dan mana nelayan," kata dia.
Di Sekolah Rakyat, guru-guru sudah tahu bagaimana nanti mengarahkan anak-anak ke depan melalui DNA talent mapping. Ketika talenta sudah dipetakan dan diasah, maka akan berpengaruh pada prestasi.
Ary mengatakan, ilmu paling penting dalam kehidupan adalah kenal diri, sehingga bisa menempatkan diri dan membawa diri di manapun berada. "Bagaimana cara kenal diri, hanya ada di Sekolah Rakyat, dengan manajemen talent DNA," tutur Ary Ginanjar.
“Melalui sinergi antara guru, pemerintah, dan teknologi berbasis AI, Sekolah Rakyat berharap dapat terus mencetak generasi tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter, bila dipadukan dengan teknologi modern, mampu menghadirkan solusi konkret bagi masa depan bangsa,” pungkasnya.