Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia lewat perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM). Harus diakui, kemiskinan di negara ini masih menjadi salah satu masalah yang mesti diperangi secara serius.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membendung laju angka kemiskinan yang dikhawatirkan terus meningkat di masa mendatang. Salah satu jalur yang ditempuh pemerintah sekarang ini adalah mengadakan program sekolah rakyat yang menarget peserta didik dari kalangan miskin ekstrem. Jadi meski ini hanya sekolah rakyat, namun kualitas pendidikan tetap diusahakan tetap sejajar dengan sekolah-sekolah konvensional bahkan setara dengan sekolah-sekolah unggulan. 

Baca Juga: Prabowo Pastikan Indonesia Segera Masuk Pasar Ekonomi Uni Eropa

“Pak Presiden selalu mengatakan, salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia adalah perbaiki SDM-nya melalui pendidikan yang baik. Jadi meskipun namanya Sekolah Rakyat, ini adalah sekolah dengan standar pendidikan yang memadai,” kata Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensetneg) Juri Ardiantoro ketika meninjau Sekolah Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, salah satu bagian dari program Sekolah Rakyat, Senin (14/7/2025).

Di sekolah rakyat, pemerintah bakal melakukan penggemblengan dari berbagai aspek, baik dari segi akademik, mental, disiplin, dan karakter untuk menghasilkan jebolan sekolah rakyat yang berdaya saing.

“Kepada orang tua yang telah menitipkan anaknya di Sekolah Rakyat, baik SD, SMP, maupun SMA, jangan khawatir. Di sini semua akan diurus dengan baik, pendidikannya, pembelajarannya, pembelajarannya, juga pembinaan mentalnya,” tutur Juri.

Supaya misi perbaikan kualitas SDM itu berlangsung mulus tanpa gangguan, pemerintah juga membuat konsep berasrama dan gratis bagi para peserta didik di Sekolah Rakyat. Nantinya anak-anak yang bakal diasramakan adalah mereka yang masuk dalam kategori Desil 1 dan 2 berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Di STPL Bekasi, para siswa tidak hanya mengikuti pelajaran formal pada siang hari, tetapi juga mendapat penguatan karakter pada malam hari. Berbagai materi, seperti kepemimpinan, nilai-nilai agama, kedisiplinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian integral dari kurikulum.

Baca Juga: Liburan Sekolah Makin Seru, Chatime Gandeng Cimory Luncurkan Menu Yogurt Spesial

Kegiatan hari pertama sekolah ini secara resmi dibuka langsung oleh Wamensetneg Juri Ardiantoro sebagai bentuk dukungan langsung pemerintah pusat terhadap program tersebut.