Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menjawab secara gamblang desas-desus soal tawaran menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dirinya belum membahas hal itu lantaran saat ini pihaknya tengah menggugat hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Anies mengaku dirinya akan menentukan langkah politiknya setelah semua proses di MK tuntas.
Baca Juga: Desas-desus Jokowi Jadi Ketum, Golkar Tunggu Sikap PDI Perjuangan
"MK-nya belum selesai, kita tunggu MK. MK itu proses selesai baru dari situ kita bicara tentang langkah-langkah ke depan,” kata Anies Baswedan kepada wartawan Sabtu (23/3/2024).
Selain masih fokus menggugat kemenangan Prabowo - Gibran, Anies mengaku tak mau membahas itu lantaran pembentukan kabinet kerja pemerintahan yang baru juga masih lama di gelar, apalagi masa transisi dari pemerintahan lama ke yang baru juga memakan waktu selama 7 bulan, jadi menurutnya pembahasan jatah menteri saat ini dirasa belum tepat waktunya.
“Saya mau tanya, pembentukan kabinet kapan? Masih lama, titip itu disimpan buat doorstop bulan-bulan berikutnya," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, sejauh ini dirinya belum berkomunikasi dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selaku presiden dan wakil presiden terpilih. Lagi-lagi Anies beralasan masih sibuk mengurus sengketa Pilpres di MK.
"Kita semua saat ini sedang konsentrasi di MK, memastikan bahwa proses berjalan dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut Anies berharap para hakim di MK bekerja sesuai hati nuraninya menuntaskan sengketa Pilpres 2024 yang disebutnya dicurangi pihak tertentu.
“Kita mengharapkan para hakim nanti menjalankan tugas dengan adil, bisa imparsial, dan menjunjung tinggi nilai kejujuran, kebenaran," tuntasnya.
Anies Baswedan dalam berbagai kesempatan sempat menyatakan dirinya tidak bakal bergabung dengan Prabowo-Gibran jika kalah pada Pilpres kali ini. Anies mengaku bakal berdiri di luar pemerintahan sebagai oposisi. Baginya peran oposisi sangat penting, mereka mengontrol pemerintah supaya tak kebablasan dalam mengambil berbagai kebijakan.
Baca Juga: Dewan Pakar Nilai Jokowi Layak Jadi Ketum Golkar
"Saya pegang prinsip itu aja. Bila menang berada di dalam pemerintahan, bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan. Saya pernah katakan bukan di debat? Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," kata Anies beberapa waktu lalu.