Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengeklaim Presiden Joko Widodo sejatinya telah menjadi kader partai politik berlambang pohon Beringin itu sejak lama lantaran yang bersangkutan sudah sejak 1997 telah melaksanakan doktrin Golkar yakni Karya Siaga Gatra Praja.
Ridwan Hisjam mengatakan hal itu untuk merespons isu yang menyebut Jokowi bakal menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah melepas jabatan kepala negara, dimana isu direspon sejumlah pihak yang menyebut, untuk menjadi ketum Golkar Jokowi harus menjadi kader dan pengurus Golkar selama lima tahun.
Baca Juga: Jatah 5 Kursi Menteri Buat Golkar Direspons Koalisi Prabowo-Gibran
Berdasarkan alasan tersebut, Ridwan mengatakan Jokowi sudah layak diberi jabatan ketua umum pada musyawarah partai Golkar yang segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Bagi Ridwan Jokowi layak memimpin Golkar tanpa harus mengubah peraturan partai atau mengutak atik AD/ART partai. Apalagi selama menjabat Presiden 10 tahun Jokowi disebutnya sangat dekat dengan Golkar.
"Jadi doktrin kekaryaan itu sudah dilaksanakan dan Pak Jokowi ini pengurus Asosiasi Mebel Indonesia, di tahun 2002, dimulai tahun 97," kata Ridwan dalam sebuah wawancara dilansir Olenka.id (18/3/2024).
Ridwan kemudian mengungkit rekam jejak para ketum Golkar sebelumnya yakni Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. Dia bilang jika pengangkatan Ketum Golkar harus berdasarkan peraturan partai yakni lima tahun menjadi kader dan pengurus partai, maka kedua tokoh itu juga tak layak mendapat jabatan Ketum Golkar.
"Pak JK (Jusuf Kalla) itu bukan lima tahun pengurus DPP Partai Golkar. Aburizal Bakrie pun bukan pengurus DPP Golkar selama 5 tahun, tetapi mereka berdua ini memiliki rekam jejak, sejak Sekber Golkar, Golkar dan Partai Golkar," bebernya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo disebut-sebut layak bakal menjadi ketua umum Golkar setelah purnatugas pada Oktober 2024 mendatang.
Desas-desus Jokowi merapat ke partai Golkar bukan sebuah isu baru, wacana itu telah mencuat sejak akhir tahun lalu ketika Jokowi tiba-tiba saja mengenakan dasi kuning saat melawat ke Jepang.
Pemilihan dasi itu oleh sebagian orang dianggap tak lazim lantaran Kepala Negara kerap mengenakan dasi merah saat menghadiri berbagai acara kenegaraan, namun isu kemudian menguap dan menghilang begitu saja.
Baca Juga: Masuk Bursa Pilkada 2024, Gerindra Kepincut Pinang Menantu Jokowi Erina Gudono Jadi Cabup Sleman
Baca Juga: Anies Baswedan Ogah Gabung Pemerintah Prabowo-Gibran
Isu merapatnya Jokowi ke Golkar kembali mengemuka setelah hubungan Jokowi dan PDI Perjuangan mulai berjarak. Keretakan Jokowi dengan partai moncong putih dimulai pasca Pilpres 2024 dan berlangsung hingga saat ini.
Isu merapatnya Jokowi ke Golkar terus menggelinding liar saat sejumlah senior Golkar termasuk Jusuf Kalla ikut mengomentari wacana itu. Dimana JK menyebut Jokowi boleh saja bergabung dengan Golkar asalkan bersedia menjadi kader biasa, sebab menjadi ketum, Jokowi minimal menjadi pengurus Golkar selama lima tahun.