Sementara itu, Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah (prosedur untuk pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara drastis). Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti, berharap, adanya produk lokal Dialyzer bisa mendukung industri alkes lokal dan membantu efisiensi pengeluaran BPJS Kesehatan.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Keluarga saat Musim Kemarau, Catat!

"Sebanyak 1.052 rumah sakit di seluruh Indonesia, termasuk klinik, telah melakukan kontrak kerja sama dengan BPJS untuk melayani dialisis. Hadirnya produk Dialyzer dalam negeri akan sangat membantu ketahanan kesehatan nasional dan mampu meringankan pengeluaran BPJS Kesehatan sehingga dana yang tersedia bisa dioptimalkan ke berbagai sektor lain," tegas Prof. Ali.

Tak hanya memproduksi Mobile X-Ray dan Dialyzer, sebelumnya pada Maret 2023, Kalbe melalui Forsta telah meluncurkan benang bedah produksi lokal dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.