Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengeklaim Presiden RI Prabowo Subianto mendukung penuh pembelajaran pengodean atau coding sejak dini, Kepala Negara tutut mendorong supaya pembelajaran seperti ini segera diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia.  

Abdul Mu'ti mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari skenario penerapan pelajaran ini, namun yang jelas kata dia coding bakal menjadi salah satu mata pelajaran pilihan dan wajib diterapkan dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan. Kemungkinan besar mata pelajaran ini sudah mulai berlaku untuk siswa  kelas 4 sekolah dasar.

Baca Juga: Pekerja Migran Wajib Tahu! Ini Cara Menghadapi Sindikat Perdagangan Orang

“Pak presiden sangat mendukung untuk mata pelajaran coding di sekolah," kata Mu'ti kepada wartawan dilansir Kamis (28/11/2024). 

Mu’ti mengatakan kendati ada materi pembelajaran baru,namun pemerintah tak bakal menambah mata pelajaran baru, coding dimasukan dalam mata pelajaran yang sudah ada yakni  teknik informatika dan keterampilan yang sudah ada di sekolah.

Mu’ti menjelaskan, ada  tiga variasi dalam pembelajaran coding, yaitu coding online, coding unplugged (tanpa internet), dan coding unplugged yang tidak memerlukan perangkat khusus dan dapat dikembangkan secara mandiri.

"Sehingga dia bisa saja coding ini tidak menambah mata pelajaran, hanya merubah isi mata pelajaran," jelasnya.

Dengan pendekatan ini, kata Mu'ti, tidak perlu menambah jumlah guru, melainkan hanya perlu melatih guru yang sudah ada untuk mengajarkan coding.

Diberitakan sebelumnya, Mu'ti mengungkapkan pemerintah akan memperkenalkan mata pelajaran artificial intelligence (AI) dan coding di beberapa sekolah guna mendukung program digitalisasi pendidikan yang menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Sebagai bocoran resmi, kami berencana untuk memasukkan mata pelajaran AI dan coding dalam kurikulum mendatang sebagai pilihan di sekolah-sekolah yang telah siap,” kata Abdul Mu'ti.

Baca Juga: Benarkah Jokowi Khawatir dengan Kehadiran Anies Baswedan?

Mu'ti menjelaskan kedua mata pelajaran ini akan diberikan sebagai mata pelajaran pilihan di beberapa sekolah, dengan mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) masing-masing