Calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 telah tuntas melangsungkan debat resmi yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (21/1/2024). Namun sayangnya, sepanjang debat yang telah dihelat sejak 22 Desember 2023 hingga kemarin, ketiga tiga calon wakil presiden sama sekali tak menyinggung isu perempuan dan anak.

Adapun debat capres/ cawapres mengusung enam tema di setiap sesi, yakni: Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Isu Perempuan dan Anak sama sekali tak mendapat porsi dalam debat.

Kebijakan debat yang demikian bikin sejumlah pihak kecewa, sebab masalah perempuan dan anak adalah isu yang tak kalah penting untuk disorot.

Baca Juga: Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Ini Profil Abu Bakar Ba’asyir

Salah satu pihak yang ikut menyinggung ketiadaan isu perempuan dan anak dalam debat cawapres adalah tokoh televisi Charles Bonar Sirait. 

Dia menyayangkan hal itu, sebab perempuan dan anak adalah elemen penting untuk menciptakan kesejahteraan sebuah bangsa, namun isu-isu yang berkaitan dengan mereka itu justru dikesampingkan. 

“Saya juga bertanya-tanya, kok nggak ada isu perempuan dan anak yang diangkat (dalam debat cawapres). Padahal dalam tujuan pembangunan berkelanjutan itu, ada dua pasal yang sangat mendukung terciptanya sebuah kesejahteraan bangsa itu melalui ibu dan anak,” kata Charles saat berbincang dengan Olenka.id Selasa (23/1/2023). 

Menurut Charles, meski isu perempuan dan anak bukan tema spesifik dalam debat cawapres, namun para peserta debat sebetulnya bisa membawa isu itu saat mengangkat tema Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup pada debat pamungkas yang digelar Minggu (21/1/2024) kemarin. 

Baca Juga: 'Kalau Tak Ada Jokowi dan Prabowo, Tak Ada Contoh Kerukunan'

Namun sayangnya, baik Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka maupun Mahfud MD sama sekali tak menyelipkan isu itu pada penampilan terakhir mereka. 

“Isu (perempuan dan anak) semalam sama sekali tak tersentuh padahal ada (tema debat) pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. 

Meski isu itu tak dibahas di panggung debat, namun mantan politisi Golkar itu tak mau berburuk sangka, dia menduga panitia serta panelis sudah pasti menyediakan isu tersebut, namun karena keterbatasan waktu, maka para cawapres tak berkesempatan untuk mengangkat dan membicarakan isu tersebut.

Baca Juga: Ogah Nilai Kinerja Kementerian Pasca Debat Capres, Anies: Sensitif, Ada yang Ceramah Terus

“Mungkin ya, dugaan saya karena waktunya dibatasi kemudian yang kedua ada semacam pengambilan pilihan pertanyaan di bowl. Dugaan saya itu pasti ada di dalam, karena pasti panelisnya minimal orang yang mengerti isu pembangunan berkelanjutan dan pasti pertanyaan tentang ibu dan anak itu ada, tapi mungkin tidak terambil, justru yang terambil soal lingkungan, energi itu aja,” ucapnya. 

Lantaran dalam debat cawapres isu ini tak dibahas, Charles berharap hal ini menjadi perhatian pada debat terakhir calon presiden yang sedianya diselenggarakan pada 4 Februari 2024 mendatang. 

Menurut penulis buku ‘the power of public speaking’ ini isu perempuan dan anak tak boleh dianggap remeh semua pasangan calon presiden dan wakil presiden.  Perempuan dan anak adalah salah satu aspek penentu masa depan bangsa. 

“Saya berharap para cawapres ataupun capres lebih banyak ngomong soal perempun dan soal ibu dan anak. Terhadap isu ini menurut saya minim. Termasuk disitu soal bayi stunting, tingkat kelahiran bayi di Indonesia yang kurang gizi bakal menyebabkan anak yang kurang cerdas nantinya, nah perhatiannya seperti apa,” ucapnya. 

Jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat, sejumlah pihak memang telah mengusul, agar isu perempuan dan anak turut dimasukan ke dalam tema debat. 

Selain datang dari lembaga negara seperti Komnas Perempuan, desakan yang sama juga datang dari berbagai elemen masyarakat salah satunya adalah Annisa Pohan Yudhoyono. 

Ketua Umum Srikandi Demokrat itu mengatakan peran perempuan dan anak sangat dominan terhadap masa depan bangsa Indonesia, untuk itu isu-isu yang berkaitan dengan mereka seharusnya mendapat porsi yang lebih besar dalam debat capres/cawapres. 

Istri Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), itu juga merinci, banyak sekali isu terkait perempuan, seperti kekerasan terhadap perempuan, kesejahteraan, pemberdayaan, dan hak-hak perempuan yang hingga saat ini belum mendapat perhatian serius dari negara. 

"Jadi kita bisa melihat ide dan gagasan dari para Capres-Cawapres, apa sih yang menjadi concern mereka terhadap perempuan dan anak. Karena, sekali lagi, perempuan dan anak sangat krusial dan penting untuk masa depan bangsa. Jadi jangan dikesampingkan," tegas Annisa.