Lantaran dalam debat cawapres isu ini tak dibahas, Charles berharap hal ini menjadi perhatian pada debat terakhir calon presiden yang sedianya diselenggarakan pada 4 Februari 2024 mendatang.
Menurut penulis buku ‘the power of public speaking’ ini isu perempuan dan anak tak boleh dianggap remeh semua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Perempuan dan anak adalah salah satu aspek penentu masa depan bangsa.
“Saya berharap para cawapres ataupun capres lebih banyak ngomong soal perempun dan soal ibu dan anak. Terhadap isu ini menurut saya minim. Termasuk disitu soal bayi stunting, tingkat kelahiran bayi di Indonesia yang kurang gizi bakal menyebabkan anak yang kurang cerdas nantinya, nah perhatiannya seperti apa,” ucapnya.
Jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat, sejumlah pihak memang telah mengusul, agar isu perempuan dan anak turut dimasukan ke dalam tema debat.
Selain datang dari lembaga negara seperti Komnas Perempuan, desakan yang sama juga datang dari berbagai elemen masyarakat salah satunya adalah Annisa Pohan Yudhoyono.
Ketua Umum Srikandi Demokrat itu mengatakan peran perempuan dan anak sangat dominan terhadap masa depan bangsa Indonesia, untuk itu isu-isu yang berkaitan dengan mereka seharusnya mendapat porsi yang lebih besar dalam debat capres/cawapres.
Istri Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), itu juga merinci, banyak sekali isu terkait perempuan, seperti kekerasan terhadap perempuan, kesejahteraan, pemberdayaan, dan hak-hak perempuan yang hingga saat ini belum mendapat perhatian serius dari negara.
"Jadi kita bisa melihat ide dan gagasan dari para Capres-Cawapres, apa sih yang menjadi concern mereka terhadap perempuan dan anak. Karena, sekali lagi, perempuan dan anak sangat krusial dan penting untuk masa depan bangsa. Jadi jangan dikesampingkan," tegas Annisa.