Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto ikut memberikan komentar atas gaya bicaranya dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang banyak disorot publik.
Ketua Umum Parti Gerindra ini mengakui jika gaya bicaranya yang lugas dan bernada tinggi lantaran dirinya yang pernah menjadi prajurit.
"Memang, saya, saya kurang pandai bicara. Saya mengerti. Memang, ada yang mengatakan saya bisanya hanya joget saja, dan saudara-saudara, ada yang bilang, ada yang ngomong ke saya, Prabowo hati-hati bicaranya, jangan emosi nanti terpancing, bicaranya harus sopan-sopan, saya memang dari dulu bicaranya apa adanya," katanya, di Bengkulu, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga: Prabowo: Saya Tak Mau Banyak Omong, Banyak Janji tapi Tak Ada Hasil
Lanjutnya, ia menilai jika gaya bicara yang sopan tidak menjamin seseorang tersebut mempunyai niat yang tulus dan jujur.
Dia menilai sering kali gaya bicara yang sopan tak menjamin seseorang punya niat yang tulus dan jujur. "Karena (apa), mau saya bicara sopan-sopan terus? Mau? Atau saya bicara seperti politisi-politisi, atau saya bicara seperti akademisi-akademisi yang pintar teori, pintar teori tetapi salah," tambahnya.
Selain itu, dirinya juga bertanya kepada para pendukungnya kata persamaan dari "tidak pintar'.
"Salah, tetapi kita ngak boleh bilang tidak pintar. Kalau tidak pintar, bahasanya apa ya? Bukan aku yang ngomong ya, (ini orang-orang) saksi ya. Sekali lagi, orang Jakarta oke-oke, tetapi elite-nya kadang-kadang ngak jelas juga. Kalau orang-orang keliru-keliru terus itu apa? Kalau orang sengaja salah apa itu?” tanya Prabowo.