Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan jika utang milik Indonesia masih relatif terjaga di tengah ketidak pastian global dan geopolitik dunia. 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Menurutnya, utang di negara-negara maju melonjak dari 70 persen menjadi 112 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Kemudian, untuk negara berkembang, kenaikan utang pascapandemi dari 47 persen PDB, sekarang mencapai 71 persen. "Jadi kalau dilihat dari perspektif ini, Indonesia masih relatif terjaga,” katanya.

Menuruntya, lonjakan utang diberbagai negara disebabkan oleh ruang fiskal dan ruang moneter yang menjadi sangat menyempit akibat kondisi seluruh dunia yang belum sepenuhnya pulih paskapandemi, dan terjadinya perang serta tensi geopolitik.

Ia mengatakan secara global kondisi 2024 belum menunjukkan adanya perbaikan atau optimisme dikarenakan situasi global masih sama dan bahkan cenderung meruncing karena tensi geopolitik dan peperangan di sejumlah negara.

“Konflik dari negara Amerika Serikat terhadap Tiongkok, kemudian terjadinya fragmentasi dan proteksionisme yang dijadikan sebagai proxy dari kompetisi ini menyebabkan ekonomi dunia juga melemah,” ujarnya.