Growthmates, wacana pemindahan Ibu Kota baru memang telah lama disampaikan pemerintah khususnya di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun, Ibu Kota negara akan pindah ke Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Menyoal alasannya sendiri, Presiden Jokowi memandang langkah pemindahan Ibu Kota ini sebagai bentuk pemerataan pertumbuhan ke arah Timur yang selama ini terlalu jawa sentris. Tentunya, keputusan besar ini tidak serta merta datang dari satu pihak saja, melainkan banyak pihak yang mendambakan visi sama demi mencapai Indonesia yang lebih baik.

Menurut Presiden, Ibu kota bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ibu kota baru, lanjut Presiden Jokowi, dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru terbarukan, dan tidak bergantung kepada energi fosil.

Sayang, rencana pemindahan kantor pemerintah pusat ke IKN mulai Juli batal dilaksanakan. Padahal sebelumnya, Jokowi optimis bisa memindahkan operasional kantor presiden ke IKN pada Juli 2024. Rencana ini diharapkan dapat terwujud seiring dengan rampungnya pembangunan tahap pertama gedung-gedung pemerintah, termasuk target untuk menggelar upacara 17 Agustus di IKN.

Jokowi mengatakan, kepastian penundaan dirinya untuk berkantor di IKN pada Juli ini diperoleh setelah Kementerian PUPR menyatakan bahwa segala macam infrastruktur dasar belum juga rampung. Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan akan pindah ketika fasilitas dasar, seperti listrik dan air bersih sudah siap.

Penundaan juga dilakukan karena ketersediaan hunian yang disebut belum cukup menampung ASN yang terdaftar pindah ke IKN pada kloter pertama. Jumlah ASN yang akan dipindahkan juga disesuaikan dari semula 11.919 menjadi hanya sekitar 1.740 orang.

Lantas, sejauh mana sebenarnya kesiapan pemindahan Ibu Kota baru ini? Serta, kapan tepatnya pemerintah dan ASN akan pindah ke sana? Berikut ulasan lengkapnya yang telah Olenka rangkum dari berbagai sumber.

Progres Pembangunan di IKN

Realisasi Presiden Jokowi untuk berkantor di IKN masih menunggu kesiapan infrastruktur mendasar di kawasan tersebut. Presiden Jokowi sendiri menuturkan, progres keseluruhan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 mendatang baru mencapai 15 persen.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak tidak membayangkan IKN sudah jadi sempurna pada hari itu, di mana upacara kemerdekaan rencananya akan terselenggara di Istana Negara yang baru tersebut.

Jokowi pun menegaskan, IKN merupakan proyek pembangunan jangka panjang sehingga tidak bisa dikerjakan dalam kurun waktu 2-3 tahun saja. Ia pun mengaku tidak ingin terburu-buru untuk berkantor secara efektif di Istana Kepresidenan IKN. Menurutnya, ia masih menunggu kesiapan fasilitas.

"Kita tidak ingin memaksa-maksa yang nanti akan menurunkan kualitas interior, kualitas bangunan, enggak. Selama itu benar benar siap ya saya akan masuk," kata Jokowi usai menghadiri acara peluncuran Golden Visa di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2024).

Dikatakan Jokowi, pembangunan di IKN pun menurutnya masih memerlukan sokongan investor dari dalam maupun luar negeri. Hal itu yang menurutnya tengah diusahakan pemerintah saat ini.

Lebih jauh, Jokowi menuturkan pemerintah masih mengejar investor untuk berinvestasi di IKN. Namun, kata Jokowi, bangunan-bangunan pemerintahan bisa selesai tuntas lebih cepat karena memakai APBN.

Baca Juga: Suplai Air Sudah Siap, Presiden Jokowi Segera Berkantor di IKN