Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mendadak mengalami krisis bahan bakar dalam satu dua pekan terakhir ini, SPBU yang terdampak fenomena ini adalah Shell dan BP-AKR.  Sejah ini penyedian BBM di SPBU swasta sangat terbatas, sejumlah jenis BBM dinyatakan kosong hingga tenggat waktu yang belum ditentukan. 

Di SPBU Shell, jenis BBM Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ masih belum tersedia hingga kini sehingga SPBU ini hanya melayani pengisian BBM Shell V-Power Diesel serta layanan lain, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

Baca Juga: Sepak Terjang Listyo Sigit Prabowo: Ajudan Jokowi yang Menjadi Kapolri

Pihak Shell sendiri enggan membeberkan penyebab kelangkaan BBM tersebut, namun dari spekulasi yang beredar disebutkan bahwa krisis BBM itu  disebabkan oleh keterbatasan kouta impor dari pemerintah. 

Belanja ke Pertamina

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia  dengan tegas membantah desas desus keterbatasan kouta impor untuk SPBU swasta, dia bilang besaran kouta yang diberikan kepada swasta tak mengalami perubahan dari 2024 hingga sekarang bahkan kata dia pemerintah sudah memberikan tambahan impor 10 persen untuk SPBU swasta, dibandingkan kuota tahun lalu.

"Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota impor yang jumlahnya sama dengan 2024 ditambah dengan 10 persen. Jadi gini untuk ketersediaan BBM nasional kita untuk swasta kita memberikan kuota impor itu seperti 2024," kata Bahlil dilansir Rabu (3/8/2025). 

Baca Juga: Nasib Keluarga Affan Kurniawan Pasca Tragedi Barracuda

Untuk mengakali keterbatasan BBM tersebut pihak swasta diminta untuk belanja BBM ke  PT Pertamina (Persero). Bahlil menekankan Pertamina memiliki stok minyak yang cukup untuk dibeli oleh Shell Indonesia dan BP AKR. Sehingga, impor tidak menjadi opsi utama saat stok kosong.

"Kalau ada yang masih kurang, silahkan beli juga di Pertamina. Kan Pertamina juga barangnya ada, karena ini terkait dengan neraca ekspor impor kita. Saya pikir bukan kita pilih kasih, semuanya kita kasih, tapi kan harus ada bagian-bagian yang harus kita jaga tentang kondisi negara kita," Ujar Bahlil 

Memetahkan Penyebab Kelangkaan BBM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengaku tidak mengetahui secara persis penyebab kelangkaan BBM di SPBU swasta, selama ini stok BMM yang dijatah untuk swasta selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jatah impor yang ditambah 10 persen selama ini sama sekali tak bermasalah. 

Baca Juga: Indonesia Kondusif, Prabowo Apresiasi Kinerja Polisi dan Tentara

"Jadi dengan adanya penambahan 10 persen ya berarti ini asumsi kita penambahan ini kan mencukupi," kata Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung.