Perjalanan Karier Hashim Djojohadikusumo

Suami Anie Djojohadikusumo ini mengawali perjalanan kariernya di Prancis sebagai analisis keuangan di sebuah bank investasi. Kemudian, saat kembali ke Tanah Air, ia mulai terlibat dalam salah satu perusahaan sang ayah yang bergerak di sektor konsultasi bisnis. Kala itu, ia berkesempatan menjabat sebagai direktur di Indo Consult.

Hashim menunjukkan kepiawaiannya dalam mengelola dan mengembangkan berbagai lini usaha. Seiring waktu, bisnis yang dirintisnya terus bertumbuh pesat hingga pada akhirnya ia berhasil mengakuisisi PT Semen Cibinong melalui perusahaan miliknya, PT Tirta Mas.

Tak sampai di situ, melihat potensi besar di sektor keuangan, Hashim mulai merambah dunia perbankan dengan menjadi pemegang saham di sejumlah lembaga perbankan nasional, termasuk Bank Niaga dan Bank Kredit Asia.

Baca Juga: Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan

Namun, perjalanan kariernya tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 2002, ia sempat tersandung kasus dugaan pelanggaran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dana kredit yang seharusnya disalurkan kepada para kreditor, justru disebut mengalir ke grup usahanya sendiri.

Tak ingin terpuruk, Hashim memilih bangkit dan memulai langkah baru. Bersama sang kakak, Prabowo Subianto, ia mengakuisisi pabrik Kiani Kertas, perusahaan milik Bob Hasan yang berlokasi di Kalimantan Timur. Dari sana, ia memperluas portofolio usahanya ke berbagai sektor, mulai dari perkebunan dan kehutanan, pertambangan batu bara, hingga eksplorasi minyak dan gas.