Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku abanya pernah dengan tegas menolak sogokan senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16,5 triliun. Hasim tak menjelaskan secara terperinci konteks dugaan penyogokan tersebut, tetapi yang jelas kata dia peristiwa itu terjadi beberapa bulan lalu, Prabowo langsung menelpon dirinya untuk menceritakan peristiwa tersebut.
"Saya ditelepon beberapa bulan, Pak Prabowo telepon saya malam minggu berapa bulan lalu. Saya lagi di tempat tidur, jam 10 malam. 'Sim, kamu lagi ngapain?' 'Saya lagi di rumah, baca buku'. 'Enggak jalan-jalan?' 'Enggak, istri saya di luar kota kok. Kenapa telepon?' 'Saya mau cerita saja, saya baru mau disogok orang'. 'Oh ya, disogok orang? Berapa dia tawarkan?' '1 miliar'. 'Oh. 1 miliar rupiah?' 1 miliar dolar.'," kata Hashim dalam agenda 'Indonesia Berdoa - HUT 1 Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) dilansir Senin (20/10/2025).
Baca Juga: Ketika Prabowo Menolak Sogokan Rp16,5 Triliun
Baca Juga: Catatan PDI Perjuangan Jelang Setahun Prabowo-Gibran, Danantara Hingga MBG Menjadi Sorotan
Hasim mengatakan, upaya menyogok Prabowo adalah sesuatu yang sangat nekat, dia mengaku tahu betul karakter kakaknya yang sangat anti dengan praktik kotor seperti penyogokan hingga korupsi.
"Saya buka saja. Orang-orang nekat, presiden kita mau disogok 1 miliar dolar. 'So, what did you say?' 'Yah, I told them to...' Saya enggak boleh sebut apa.. pada mengerti kan," tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya pun mengaku sempat mendapatkan hal serupa, "Berapa bulan kemudian saya datang ke kakak saya, ‘kamu mau disogok US$1 miliar, kamu suruh pergi?’ ‘saya baru mau disogok US$1,5 miliar.’ Saya bukan pejabat mau dikasih US$1,5 miliar, saya hitung-hitung (sekitar) Rp25 triliun," ungkap Hashim.
Hashim mengaku tak habis pikir ada orang yang berani berupaya menyogok presiden. Dia menyebut ketika ada pemimpin baik, yang tulus bekerja untuk rakyat pasti ada saja godaan, beruntungnya kata dia Tuhan melindungi Prabowo untuk menolak uang tersebut
"Ini ancaman yang kita hadapi, 3,7 hektare dirampas dari penjahat-penjahat. Saat ini tambang-tambang ilegal lagi dikuasai kembali, mafia migas sudah mulai dibongkar, tapi penjahat-penjahat masih ada, mau sogok presiden, mau sogok adik presiden, kita harus waspada," ungkap Hashim yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi.
Dalam kesempatan itu, Hashim mengungkapkan satu tahun pemerintahan Prabowo memimpin Indonesia diuji dengan banyak tantangan dan cobaan. Dia bersyukur Indonesia masih kuat dan utuh.
"Saya paling sedih selain dari Sudan, saya abis dari Prancis, negara Prancis negaranya berantakan sudah punya 5 menteri dalam 2 tahun, sudah 5 menteri sekarang kacau balau. Banyak negara lain juga kacau," kata Hashim.
"Indonesia bersatu dengan segala kelemahan. Kita beda pendapat kita ajak negosiasi. Lawan jangan dianggap musuh. Lawan dianggap teman yang beda pendapat. Kita ajak bicara, yang penting damai, yang penting anak-anak dan cucu-cucu kita tidak rugi," katanya.