Anggapan bahwa orang kaya selalu identik dengan kemewahan ditepis oleh Armand Wahyudi Hartono yang merupakan generasi ketiga dari pemilik Grup Djarum.
Meskipun menjadi anak salah satu orang terkaya di Indonesia, Armand, sapaan akrabnya, dikenal dengan gaya hidup yang sederhana. Armand kini terlibat dalam kepemimpinan perusahaan Grup Djarum, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sekaligus pemegang sama BCA.
Lantas, bagaimana sosok Armand Hartono? Berikut profil dan fakta menarik Armand Wahyudi Hartono yang dirangkum Olenka dari berbagai sumber pada Kamis (13/6/2024).
Anak Orang Terkaya di Indonesia
Armand Hartono lahir pada tanggal 20 Mei 1975 di Semarang, Jawa Tengah. Ia merupakan putra dari Robert Budi Hartono yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Dengan kata lain, Armand merupakan cucu dari Oei Wie Gwan sang pendiri Grup Djarum.
Berdasarkan data Forbes per januari 2024, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono adalah sebesar US$26 miliar atau setara dengan Rp402,3 triliun.
Armand menjalani studi di California State University dan meraih gelar sarjana bidang teknologi kelistrikan pada tahun 1996. Kemudian, ia memperdalam ilmu dengan meraih gelar Master of Science dalam bidang Engineering Economic-System and Operation Research di Stanford University pada tahun 1997.
Saat ini, Armand Hartono menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ia menjabat posisi tersebut sejak RUPS Tahunan 2016 hingga saat ini.
Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Armand mengaku dirinya tak pernah dibebani dengan tanggung jawab meneruskan bisnis keluarga. Bahkan, orang tuanya selalu memberi kebebasan bagi anak-anaknya dalam menjalani kehidupan.
"Di kami tidak ada keharusan untuk masuk ke bisnis keluarga. Semuanya open minded. Pokoknya yang penting bisa jadi orang, mengurus keluarga, punya teman-teman yang baik, dan bisa kerja. Itu ya terserah mau di mana saja. Tapi, jika anggota keluarga mereka ingin meneruskan bisnis tersebut mereka akan sangat welcome," papar Armand.
Perjalanan Karier Armand Hartono
Meskipun tercatat sebagai anak pemilik BCA, Armand Hartono terlebih dulu merintis karier sebagai analis untuk Global Credit Research and Investment Banking di JP Morgan Singapura (1997-1998).
Pada tahun 1998, Armand pun kembali ke Indonesia. Dia pun bergabung di perusahaan Djarum yang sudah dirintis oleh keluarga Hartono.
Sampai tahun 2004, beragam profesi di perusahaan Djarum telah Armand jalankan, mulai dari terjun di bidang teknologi keuangan hingga purchasing.
Sebelum masuk BCA, Armand mengaku, dirinya tetap menjalani proses tes dan segala macam interview seperti pelamar kerja pada umumnya. Armand lalu menempati posisi human resources development (HRD).
Setelah itu, ia berpindah-pindah bidang di BCA. Ia pun bertemu dengan Djohan Emir Setijoso, Presiden Komisaris BCA. Hingga akhirnya, pertemuannya dengan Setijoso tersebut membuat dirinya menemukan minat besar di bidang perbankan.
"Setelah kenalan dengan orang BCA, saya cocok. Orangnya baik-baik, budaya kerjanya bagus, wah ini tantangan bagi saya," ujarnya.
Alhasil, kiprahnya di sektor perbankan Indonesia dimulai setelah dia bergabung dengan BCA sebagai kepala divisi perencanaan wilayah pada 2004 hingga 2006.
Baca Juga: Berawal dari Tukang Kaset, Yuk Intip Kisah Sukses Bos BCA Jahja Setiaatmadja
Gaya Hidup Sederhana
Armand dikenal dengan gaya hidup sederhana. Beberapa waktu silam, ia pernah menjadi sorotan publik karena mengunggah sepatunya yang jebol di Instagram pribadi miliknya dengan caption, "prepare for apapun bisa terjadi sepatu tua tiba-tiba sobek di perjalanan untung ada lakban.”
Padahal, Armand disinyalir memiliki kekayaan lebih dari Rp113 triliun berdasar catatan Forbes tahun 2015. Saat ini, tentu pundi kekayaannya sudah bertambah banyak.
Dalam suatu kesempatan wawancara, ketika ditanya tanggapannya soal orang yang suka pamer, Armand Hartono melontarkan jawaban menohok. Ia ternyata memandang bahwa tindakan pamer merupakan sesuatu yang aneh. Oleh sebab itu, ia tak pernah berpikir untuk memamerkan harta.
“Buat saya tidak pernah terpikir ya (untuk pamer harta). Aneh,” katanya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Asosiasi Emiten Indonesia pada Rabu, 20 September 2023.
Sebagai orang yang dibesarkan di keluarga pengusaha, ia pun mengaku kerap diajarkan untuk memamerkan produk-produk yang mereka hasilkan.
“Ya karena ya saya dibesarkan di perusahaan industrialis, consumer goods. Kita harus memamerkan produk-produk kita, harus marketing produk-produk kita, harus jaga citra perusahaan,” katanya.
Tak hanya itu, selain diajarkan untuk menjaga citra perusahaan, Armand Hartono juga dididik untuk menjaga citra pribadinya.
Prinsip Hidup
Meski diselimuti kekayaan luar biasa, keluarga Budi Hartono nyatanya tetap memegang teguh prinsip hidup sederhana. Ia lebih memilih untuk hidup hemat, sederhana, dan cukup.
Menurut Armand, boros tidak ada manfaatnya. Justru agar bisa sukses dan kaya, Armand lebih suka menghabiskan uangnya untuk menabung dan investasi. Salah satu prinsip Armand adalah SRI (Simpanan, Riset dan Investasi).
Armand juga lebih memilih mengasah kemampuannya untuk bisa menambah skill sehingga bisa mendapat tambahan uang.
"Kita harus punya simpanan, tabungan. Tabung dulu saja sembari melakukan riset kira-kira investasi apa yang aman dan menguntungkan. Setelah itu baru coba investasi," tuturnya.
Armand juga pernah mengaku jika ia masih memegang teguh filosofi Jawa karena dia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
“Itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar. Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," paparnya.
Buah dari investasi yang ia lakukan salah satunya adalah menikmati dividen saham BCA. Belum lama ini, BCA mengumumkan rencana untuk memberikan dividen tunai tahun buku 2023 kepada pemegang saham BBCA. Berkenaan dengan ini, Armand ditaksir mendapatkan dana segar hingga miliaran rupiah dari dividen yang diterimanya.
Sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dan memiliki kepemilikan saham pribadi sebanyak 4,26 juta lembar, Armand setidaknya menerima dividen sejumlah Rp1,15 miliar.
Baca Juga: Kisah Kakek Armand Hartono Jadi Tawanan Jepang: Temukan Titik Balik di Pengasingan