Pada masa lalu Indonesia merupakan negara primadona yang menghasilkan berbagai komoditas perkebunan, mulai dari cengkeh, pala, tebu, karet, hingga teh. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kejayaan berbagai komoditas perkebunan tersebut kian merosot. Kini kejayaan komoditas perkebunan Indonesia menyisakan kelapa sawit sebagai penopang utama ekonomi.
Di sinilah, peran semua pihak dibutuhkan untuk bersama-sama dan terus-menerus berjuang menjaga kejayaan komoditas kelapa sawit. Peran tersebut nyatanya turut diambil oleh Musdhalifah Machmud yang belum lama ini diangkat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Bagi Srikandi Sawit ini, perjuangan bukanlah hal baru baginya. Musdhalifah selalu berjuang dalam berbagai fase hidup dan mengaku akan terus berjuang demi kebaikan yang tidak hanya akan dia rasakan, tapi juga orang lain, bangsa, negara, hingga seluruh masyarakat dunia.
Berikut kisah perjuangan seorang Musdhalifah Machmud yang bisa dijadikan motivasi bagi generasi muda.
Perjuangan dan Pengabdian
Bagi perempuan yang lahir di Makassar pada tanggal 13 September 1964 ini, perjuangan berarti melakukan yang terbaik untuk mendapatkan atau meraih sesuatu. Sejak masih sekolah, Musdhalifah selalu berjuang untuk mendapatkan nilai terbaik dengan terus belajar.
Saat pertama kali merantau ke Pulau Jawa untuk meraih ilmu di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Musdhalifah harus berkali-kali lipat meningkatkan skala perjuangan.
"Salah satu fase terberat saya dalam berjuang adalah ketika pertama kali kuliah, berpindah dari zona nyaman saya di Makassar ke Bogor. Itu perjuangan pertama saya. Saat di Makassar tanpa harus belajar dengan keras, rasanya saya selalu berada di peringkat atas," kata lulusan S2 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kepada Olenka di Kantor CPOPC, Jakarta, belum lama ini.
Peraih gelar Doktor Manajemen Bisnis di IPB ini mengingatkan bahwa di setiap kesusahan selalu ada kemudahan. Bantuan atau pertolongan dari Tuhan akan datang bagi siapa saja yang berjuang. Oleh karena itu, menurutnya, perjuangan terus-menerus dengan diiringi doa yang tak putus akan mengantarkan siapa saja kepada mimpi atau pencapaian yang diinginkannya.
"Ketika berjuang, saya dapat bantuan, pertolongan dari Allah. Alhamdulillah, berbagai tantangan bisa saya lewati," tegasnya.
Selain perjuangan, ia juga menyebut pentingnya pengabdian. Baginya, pengabdian merupakan usaha dalam memanfaatkan segala hal yang dimiliki untuk meraih sesuatu. Dia menjelaskan, perjuangan harus dilakukan beriringan dengan pengabdian.
"Perjuangan adalah upaya kita menghadapi berbagai tantangan, sedangkan pengabdian adalah menggunakan segala sesuatu yang kita miliki. Pengabdian dan perjuangan harusnya jalan bersama karena kita tidak bisa berjuang dengan maksimal kalau tidak ada unsur pengabdian di dalamnya. Tidak melulu soal dana, tapi juga waktu atau pengorbanan meninggalkan sesuatu," tegasnya.
Dia kembali mengenang fase terberatnya saat menjadi seorang ibu. Baginya, meninggalkan anak-anak yang masih kecil untuk berjuang menjadi wanita karier merupakan hal yang tidak mudah.
"Sebagai ibu, fase terberat saya adalah ketika memilih untuk tetap bekerja dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Saat itu, saya harus melanjutkan cita-cita orang tua yang menginginkan anak perempuan menjadi wanita karier. Kebetulan, saya tujuh bersaudara, enam perempuan dan satu laki-laki," tegasnya.
Dalam industri sawit, perjuangan juga terus ditunjukkan dengan melakukan riset tanpa henti guna menghasilkan inovasi terbaik. Sebagai sumber ekonomi bagi Indonesia, pengelolaan kelapa sawit perlu memanfaatkan teknologi agar tercipta keberlanjutan.
"Dulu rempah-rempah digunakan untuk mengawetkan makanan. Dengan teknologi, fungsi itu mulai diganti dengan freezer," ujarnya.
"Dengan sawit, kita harus kembangkan teknologi supaya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Risetnya harus terus jalan, inovasi harus terus dikembangkan. Our future economy ada di kelapa sawit. Sustainability is a must untuk semua pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk industri kelapa sawit," pungkasnya.