Hidup sejahtera karena saham, Lo Kheng Hong bicara soal saham di sektor perbankan dan batu bara. Rupanya, investor kawakan Tanah Air ini begitu gemar berinvestasi di sektor batu bara dan juga perbankan yang dinilainya sebagai wonderful company.
Bahkan, Pak Lo sapaannya itu memiliki pengalaman menarik saat mendapatkan cuan melimpah ketika membeli saham di PT Indika Energy Resource Tbk.
Saat hendak membeli saham INDY, Pak Lo sempat disarankan oleh salah seorang pialang kepercayaannya agar tidak membeli saham di perusahaan tambang batu bara tersebut. Sang pialang mengatakan, saham tambang batu bara memiliki masa depan yang suram. Namun, Pak Lo seakan tutup kuping dan tetap nekat membeli saham INDY.
Feeling-nya seolah tak pernah salah, dua tahun memegang saham INDY, harga saham tiba-tiba meroket dari US$50 ke US$100. Hal tersebut membuat harga saham di Indika Energy ikut melonjak naik, dari harga Rp100 menjadi Rp4.500 per lembar saham.
“Dua tahun Saya pegang, harga naik ke 100 dollar, tambang INDIKA Energy untung besar dan harga sahamnya dari harga Rp100 jadi Rp4.500,” ujar Lo Kheng Hong dalam acara OCBC Indonesia, seperti dikutip, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga: Kiat Lo Kheng Hong Beli Saham Mercy Harga Bajaj, Kuncinya Sabar
Namun, setelah mendapatkan keuntungan yang besar, Pak Lo memutuskan untuk keluar.
Selain saham batu bara, Pak Lo juga suka berinvestasi di sektor perbankan, yang dinilainya sebagai wonderful company di Tanah Air. Menurut Pak Lo, memiliki saham di sektor bank dapat dipegang seumur hidup dan laba bank yang kerap tembus triliunan rupiah setiap tahunnya.
“Sektor apa yang paling bagus? Cari aja orang terkaya di Indonesia sektor apa? Ke satu batu bara, nomor dua yang punya bank,” tutupnya.
Mengutip Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 6 April 2023, Lo Kheng Hong memiliki saham dalam jumlah besar di empat emiten. Di antaranya adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Intiland Development Tbk (DILD), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).