Growthmates, The Apurva Kempinski Bali berkolaborasi dengan Samsara Living Museum menggelar ‘Bhinneka Tunggal Ika Lontar Exhibition’, Rabu (3/4/2024) di Pendopo Lobby setempat. Adapun, event ini akan berlangsung selama dua bulan hingga akhir Mei mendatang.
Seperti kita tahu, sejak abad ke-20, konsep mendalam Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan filsafat Indonesia dan semboyan bangsa. Berasal dari Sutasoma naskah yang ditulis oleh Mpu Tantular pada zaman Kerajaan Majapahit, ungkapan Melambangkan 'Bhinneka Tunggal Ika', 'Bhinneka' melambangkan keberagaman dan 'Tunggal Ika' melambangkan satu kesatuan.
Nah, salah satu bahan tulis yang digunakan untuk menulis pada awal abad ke-5 SM adalah Lontar, atau Naskah Daun Palem. Lontar sendiri mewakili salah satu bentuk bahan tulis paling awal di anak benua India dan Asia Tenggara. Pada zaman dahulu di Indonesia, lontar sering kali dibuang setelah dipindahkan ke daun lontar baru dalam sebuah ritual untuk melestarikan filosofi dan ilmu pengetahuan yang diwarisi nenek moyang.
Vincent Guironnet, selaku General Manager The Apurva Kempinski Bali pun menyambut baik kolaborasi ini. Dia menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dan literatur yang sangat berharga. Menurutnya, pameran ini sekaligus menjadi bukti cinta terhadap Indonesia dengan mengajak pengunjung untuk membaca lontar dan menggali cerita-cerita pendek serta lengkap yang terkandung di dalamnya.
“The Apurva Kempinski Bali sangat bangga bekerja sama dengan Samsara Living Museum dalam mempersembahkan sepuluh naskah kuno yang ditulis oleh nenek moyang langsung Mpu Tantular. Dihatapkan, pameran ini menjadi bukti cinta terhadap Indonesia dengan mengajak pengunjung untuk membaca lontar dan menggali cerita-cerita pendek serta lengkap yang terkandung di dalamnya,” tutur Vincent, saat virtual press conference yang digelar Rabu (3/4/2024).
Baca Juga: The Apurva Kempinski Bali Angkat Keberagaman dan Kekayaan Indonesia Lewat ‘Bhinneka Tunggal Ika’