Di tengah maraknya tren makanan ringan di media sosial, semakin banyak anak muda yang jeli melihat peluang usaha dari camilan-camilan sederhana yang akrab di lingkungan sekitar. Mulai dari jajanan kaki lima, snack rumahan, hingga camilan yang populer secara online, semua berpotensi menjadi bisnis menjanjikan jika dikelola dengan baik.
Salah satunya adalah Makaroni SOS, UMKM asal Krian, Sidoarjo, yang berhasil mencuri perhatian berkat cita rasa khas dan strategi pemasaran digitalnya.
Didirikan oleh Ahmad Adi Sudrajat pada usia 23 tahun, Makaroni SOS tumbuh pesat melalui kemitraannya dengan Shopee, hingga kini menjadi brand camilan lokal yang digemari konsumen di berbagai kota.
“Minat saya pada bisnis sudah muncul sejak SMA, mulai dari jualan gantungan kunci sampai jajanan kampus,” ungkap Ahmad, dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Dikisahkan Ahmad, saat pandemi 2020 melanda, ia dan adiknya terinspirasi dari toko kecil milik sang ibu untuk mencoba usaha snack rumahan.
Dengan modal terbatas, mereka mulai berjualan di Shopee. Malam pertama langsung ada pesanan. Dari sana, Ahmad belajar banyak hal secara otodidak, mulai dari produksi, pengemasan, hingga cara melayani pelanggan dengan baik.
Mengusung motto “Snack berkualitas yang sedang kamu inginkan dengan harga terjangkau,” pesanan Makaroni SOS yang awalnya hanya puluhan per hari, kini menembus ribuan pesanan setiap harinya.
Dari dapur kecil di Krian, Ahmad perlahan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnisnya.
Dijelaskan Ahmad, industri makaroni pedas bukanlah pasar tanpa pesaing. Namun, Makaroni SOS berhasil menciptakan keunikan tersendiri melalui varian produk yang beragam, mulai dari makaroni kering, makaroni mekar, hingga makaroni bumbu basah yang tengah populer. Semua diproduksi menggunakan bahan baku berkualitas dan dikemas secara higienis dengan standar food grade.
Bagi Ahmad, kunci keberhasilan usahanya bukan hanya pada rasa, tetapi juga pada kepercayaan pelanggan. Karena itu, selain menjaga kualitas dan pelayanan cepat, ia juga menggandeng UMKM sekitar untuk mendukung proses produksi, sekaligus menerapkan standar kontrol kualitas yang ketat.