Growthmates, pernah nggak sih kamu bangun pagi-pagi tapi malah merasa pusing? Rasa sakit kepala yang muncul saat baru bangun tidur memang bikin nggak nyaman, apalagi kalau berlangsung cukup lama sampai mengganggu aktivitas harian.
Meski kadang rasa pusing yang muncul hanya berlangsung sebentar, kondisi ini tetap nggak bisa dianggap remeh, Growthmates! Soalnya, bisa jadi ada penyebab di baliknya yang perlu kamu waspadai. Semakin cepat kamu tahu penyebabnya, semakin mudah juga untuk mencari cara mengatasinya.
Berikut dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/6/2025), tujuh penyebab umum sakit kepala saat bangun tidur yang perlu diketahui.
Baca Juga: 5 Asupan Penting di Pagi Hari untuk Lawan Penuaan, Jaga Kulit Tetap Awet Muda
-
Sleep Apnea
Mengutip dari laman Health, salah satu penyebab umum sakit kepala di pagi hari adalah sleep apnea, kondisi ketika seseorang berhenti bernapas secara berkala saat tidur. Tanpa disadari, tubuh akan “membangunkan” kamu supaya bisa mulai bernapas lagi. Uniknya, kamu mungkin nggak sadar kalau ini terjadi sepanjang malam.
Salah satu tanda yang bisa dikenali adalah dengkuran keras. Jadi, coba tanyakan ke pasangan atau teman tidurmu apakah kamu sering mendengkur. Tapi ingat ya, Growthmates, nggak semua orang yang mendengkur berarti mengalami sleep apnea.
Apa pun penyebabnya, kalau kamu sering mengalami sakit kepala di pagi hari, nggak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter. Nantinya, kamu mungkin akan disarankan menjalani pemeriksaan tidur, ini menjadi cara paling akurat untuk mengetahui apakah kamu benar-benar mengalami sleep apnea.
-
Insomnia
Insomnia merupakan gangguan tidur umum yang dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur, atau mencegah tidur nyenyak. Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh kondisi tersebut.
Dalam laman National Heart, Lung, and Blood Institute, disebutkan bahwa gejala insomnia bisa berupa butuh waktu lama untuk tertidur, hanya bisa tidur sebentar, atau sering terbangun terlalu pagi.
Akibatnya, kamu mungkin bangun dalam kondisi masih mengantuk dan merasa lelah sepanjang hari, dan ini bisa jadi pemicu munculnya sakit kepala di pagi hari.
Baca Juga: Sarapan Oatmeal Bisa Perlancar Buang Air Besar Ketika Pagi Hari? Simak Penjelasan Ini!
-
Bruxism atau Menggertakkan Gigi
Tanpa disadari, menggertakkan gigi saat tidur atau yang disebut bruxism bisa menyebabkan nyeri pada otot rahang atau sendi temporomandibular (TMJ). Rasa nyeri inilah yang kemudian bisa menjalar menjadi sakit kepala.
Kamu mungkin nggak sadar kalau punya kebiasaan ini, tapi coba perhatikan tanda-tandanya seperti nyeri di rahang, sakit telinga, otot wajah terasa kaku, gigi jadi sensitif, atau terasa ngilu. Kalau iya, sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi ya, Growthmates!
-
Alergi
Kalau kamu punya alergi, paparan alergen seperti tungau debu di seprai atau kasur bisa bikin kamu bangun dengan hidung tersumbat dan kepala terasa berat. Solusinya, coba gunakan perlengkapan tidur anti-alergi seperti sarung bantal dan penutup kasur khusus, serta rutin mencuci seprai. Kalau keluhan berlanjut, nggak ada salahnya berkonsultasi ke dokter spesialis alergi.
-
Migrain
Migrain bisa menyerang kapan saja, tapi sering kali muncul di pagi hari. Biasanya nyerinya terasa di satu sisi kepala, berdenyut, dan bisa disertai mual, lemas, serta sensitivitas terhadap cahaya atau suara. Bahkan, sebagian orang merasakan gejala awal seperti aura sebelum serangan migrain benar-benar datang.
Baca Juga: Mengenal Tren Tidur Generasi Z: Sleepmaxxing
-
Kurang atau Kelebihan Tidur
Tidur yang nggak teratur, baik terlalu sedikit maupun berlebihan, bisa memicu sakit kepala tegang. Rasanya seperti kepala ditekan atau diremas, dan bisa menjalar ke leher serta kulit kepala. Jadi, penting banget menjaga durasi dan kualitas tidur tetap seimbang, ya!
7. Depresi dan Kecemasan
Terakhir, kondisi mental seperti depresi atau kecemasan juga bisa jadi penyebab. Kalau kamu sering merasakan sakit kepala di pagi hari saat menghadapi beban pikiran atau stres berlebih (misalnya sebelum bekerja), bisa jadi ada kaitannya dengan kesehatan mental. Nggak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional agar mendapat penanganan yang tepat.
Semoga bermanfaat!