4. Lingkungan kerja tidak mendukung

Tempat kerja yang tidak mendukung tidak menjamin pertumbuhan, sumber daya, dan dorongan karyawan. Ada gangguan komunikasi antar tim dan koordinasi yang tidak tepat.

Dalam rapat misalnya, tidak boleh ada masukan dari karyawan. Kebijakan yang tidak adil dan beban kerja yang berlebihan menciptakan budaya kerja yang beracun.

5. Karyawan tidak termotivasi

Tidak ada rasa membangun tim dan kolaborasi antar rekan kerja. Ada sedikit atau bahkan tidak ada interaksi antar departemen yang berbeda. Gosip di kantor, fitnah, dan politik kantor menyebabkan hilangnya produktivitas kerja yang pada akhirnya berujung pada pergantian pekerja.

6. Tidak ada keseimbangan kehidupan kerja

Karyawan yang diperkirakan akan bekerja berjam-jam, termasuk akhir pekan dan hari libur, merupakan tanda tempat kerjamu toxic, Growthmates.

Ada fleksibilitas terbatas dalam hal penjadwalan pekerjaan. Sering terjadi pemotongan gaji dan kebijakan yang kurang fleksibel. Budaya kerja yang beracun memperburuk konsekuensi negatif dari tidak adanya ruang bagi karyawan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.

7. Struktur organisasi yang buruk

Struktur organisasi yang tidak jelas merupakan tanda tempat kerja yang beracun. Karyawan mendapati diri mereka bergulat dengan peran dan tanggung jawab.

Hierarki dan hubungan kekuasaan dalam organisasi tidak memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengemukakan ide, sehingga menyebabkan kurangnya pekerjaan dan kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu.

Struktur organisasi yang tidak fleksibel dan kebingungan dalam pembagian kerja menimbulkan perasaan jenuh dan stres pada karyawan.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Baca Juga: 8 Strategi Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Lingkungan Kerja yang Toxic