Growthmates, memprioritaskan kesehatan mental dan emosional di lingkungan kerja sangat penting untuk kesejahteraan dan kinerjamu sendiri. Mengabaikan aspek ini dapat menyebabkan peningkatan stres, kecemasan, dan depresi, yang berdampak pada kepuasan kerja dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Merawat kesehatan mental dan emosional secara proaktif memungkinkan individu menavigasi dinamika toxic, menjaga ketahanan diri, dan mengelola tantangan secara efektif.

Dikutip dari Times of India, Rabu (15/5/2024), berikut 8 strategi menjaga kesehatan mental dan emosional di lingungan tempat kedja yang toxic. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kamu dapat berkembang meskipun kondisi tempat kerjamu toxic sehingga mendorong pengalaman profesional yang lebih sehat dan lebih sukses.

1. Memahami kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri, pengaturan diri, empati, dan komunikasi yang efektif, memainkan peran penting dalam menavigasi budaya kerja yang tidak bersahabat. Ini membantu dalam mengembangkan lingkungan yang mendukung, mengelola stres, dan membangun hubungan.

Menumbuhkan kecerdasan emosional adalah kunci untuk mengelola emosi secara efektif dan membina hubungan yang konstruktif di tengah tantangan di tempat kerja.

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Para Pekerja, Harus Dicoba!

2. Berkomunikasi dengan kecerdasan emosional

Komunikasi yang efisien sangat penting untuk membina lingkungan kerja yang positif dan menyelesaikan konflik. Memperhatikan isyarat nonverbal, seperti bahasa tubuh, sangat penting dalam situasi stres tinggi.

Komunikasi yang efektif meningkatkan kepercayaan dan pengertian, berkontribusi pada budaya tempat kerja yang lebih sehat.

3. Menangani percakapan yang sulit

Menavigasi percakapan yang sulit sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan mengatasi masalah di tempat kerja. Dengan mengatasi kekhawatiran secara langsung dan mencari solusi, individu dapat meminimalkan perasaan negatif dan meningkatkan ketahanan emosional. Percakapan ini mendorong pertumbuhan pribadi dan memperkuat hubungan antarpribadi.

Baca Juga: Pengalaman Ayla Dimitri Alami Dampak Media Sosial ke Mental Health: Dari Situ Saya Banyak Belajar