Pengusaha kawakan Ciputra mengatakan martabat dan harga diri seseorang tak melulu diraih lewat kekayaan atau status sosial, namun hal ini dapat direngkuh lewat prestasi, Ciputra yakin prestasi gemilang adalah obat paling mujarab mendongkrak harga diri, orang lain bakal menaruh hormat setinggi-tingginya ketika seseorang mampu membubungkan namanya lewat prestasi. 

Ciputra sendiri sudah merengkuh kehormatan itu, hal ini bukan baru didapat setelah ia menjadi seorang pengusaha kaya raya, itu ia dapatkan sejak masih belia, berbagai prestasi telah ia torehkan di masa lalu, puncaknya ketika ia menjadi jagoan lari di Kota Gorontalo dalam berbagai ajang lomba lari, ia menjadi langganan juara.  

Baca Juga: OECD Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo Diminta Bijak Atur Pengeluaran Negara

“Kau tak harus kaya atau terpandang. Prestasi bisa membuat orang-orang yang jauh lebih kaya dan terpandang sekaligus mampu menghormatimu. Barangkali, itulah saat pertama di dalam diri saya mulai tumbuh obsesi untuk berprestasi,” kata Ciputra dilansir Olenka.id Rabu (11/6/2025).  

“Segala macam rasa terhina akibat kemiskinan dan penghinaan di masa lalu seperti menguap, dibayar oleh bunyi tepuk tangan dan pekik seruan nama saya.

Saya semakin giat berlari,” tambahnya mengenang momen ketika dirinya untuk pertama  kali menyabet gelar juara. 

Bagi Ciputra, prestasi gemilang juga mesti dibarengi dengan kebaikan hati, keduanya mesti berjalan beriringan, Ciputra sendiri sudah melakukan itu sejak lama, di sekolah ia dikenal sebagai satu-satunya siswa yang pandai dalam pelajaran berhitung, di setiap ujian sekolah Ciputra selalu tampil sebagai dermawan contekan untuk teman-temannya.  

“Setiap ada ulangan atau ujian Matematika, dipastikan saya akan membagi-bagi jawaban ke sana-sini. Teman-teman sekelas menyukai saya. Tampaknya

sejak masa itulah karakter saya terbentuk. Si ambisius yang suka berbagi,” ujarnya. 

Memacu Ambisi

Ciputra sejak kecil sudah menjadi pribadi yang dikenal  bekerja keras. Ia tumbuh menjadi orang yang sangat ambisius. Ketika tumbuh dewasa, Ciputra menjadikan sekolah dan olah raga lari sebagai pemacu ambisi.  Ia belajar dengan sungguh di sekolah untuk meraih prestasi sebanyak-banyaknya juga ia berlatih keras untuk merengkuh prestasi pada lomba lari. 

“Begitulah. Kehidupan yang sangat menyemangati. Berlari dan sekolah. Dua hal yang memacu ambisi saya,” ucapnya. 

Ciputra yang sudah kadung dikenal sebagai ‘si Cina Jago Lari’ sama sekali tak terlena oleh riuh tepuk tangan penonton, sanjungan serta pujian setinggi lagit juga tak membuatnya besar kepala lalu lupa daratan. Ciputra menjadikan itu sebagai bahan bakar, ia terus menggembleng diri dengan berbagai latihan keras. 

“Dipastikan kaki saya sudah akan menghantam bumi ketika penduduk belum terbangun. Semakin sering berlari, semakin saya mengenali emosi diri saya. Ambisi saya harus dibarengi oleh kemampuan untuk menyeimbangkan energi, mengatur napas, dan menjaga emosi,” katanya lagi. 

Baca Juga: Respons Kehangatan Prabowo-Mega, Dasco Tepis Isu PDI Gabung Pemerintah

Bagi Ciputra, berlari bukan sekadar kegiatan fisik, itu adalah aktivitas berdialog dengan diri sendiri, ketika sedang dalam latihan berlari, kepalanya selalu dipenuhi berbagai percakapan, ia bisa semakin mengenal diri sendiri.   

“Sungguh aktivitas yang begitu saya cintai,” ucapnya.

Menghadapi Tantangan

Prestasi yang sudah direngkuh tak selamanya bisa digenggam, ia sewaktu-waktu ia bisa terlepas atau bahkan direbut orang jika tidak dijaga dan dirawat baik-baik.

Ciputra mengerti betul hal itu, untuk mempertahankan yang telah diraih bukan sebuah pekerjaan enteng, bakal muncul tantangan-tangan berat.