PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara nomor dua di ASEAN yang memiliki fasilitas produksi dialyzer. Sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi dialyzer, Forsta mampu memproduksi dialyzer dengan jenama RenaCare yang dipasarkan oleh PT Renalmed Tiara Utama.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Kartika Setiabudy, menjelaskan bahwa dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah. Hal itu menjadi bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat, khususnya untuk membantu pasien ginjal di Indonesia.
Baca Juga: Kalbe Nutritionals Luncurkan Kampanye GESIT, Dukung Diabetesi Indonesia Hidup Sehat dan Aktif
"Kalbe terus mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk yang ada dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) di mana industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas. Forsta berhasil membangun fasilitas produksi dialyzer yang menjadikan Forsta sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan nomor dua di ASEAN yang memiliki fasilitas produksi dialyzer. Dialyzer juga telah meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kementerian Kesehatan," terang Kartika di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Dialyzer RenaCare produksi lokal sudah menggunakan komponen lokal dengan estimasi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Ada sejumlah manfaat dari kemandirian industri hemodialisa di berbagai sektor.
Pada sektor ekonomi, dapat mengurangi impor dan menciptakan lapangan kerja. Pada sektor kesehatan, membantu ketersediaan alat yang semakin terjangkau dan efisiensi pasokan alat kesehatan. Sementara, pada sektor ketahanan nasional, produksi lokal dialyzer memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan ketersediaan produk tetap stabil dan layanan kesehatan berlanjut meski terjadi krisis global.
"Produksi lokal dialyzer menghilangkan bea impor dan biaya pengiriman internasional sehingga harga lebih terjangkau dan biaya perawatan hemodialisis menjadi lebih aksesibel bagi pasien dan fasilitas kesehatan. Selain itu, produksi lokal dialyzer juga mengurangi ketergantungan impor, memastikan ketersediaan produk, menghindari gangguan rantai pasok global, dan menekan dampak fluktuasi nilai tukar," jelas Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat.
Pencapaian Forsta mendapatkan apresiasi positif dan disambut baik oleh sejumlah pihak, di antaranya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), BPJS Kesehatan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), hingga Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Jakarta.
Forsta telah melakukan transfer teknologi dengan partner dari Italia yang penandatanganan kerja sama maupun launching produknya dilakukan dalam ajang bergengsi dunia di MEDICA, Jerman. Pada acara tersebut, Forsta mendapatkan dukungan dari Kemendag, Atase Perdagangan Hamburg, KBRI di Berlin, Kemlu. Selain itu, juga disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman yang juga adalah Wakil Menteri Luar Negeri 3, Arif Havas Oegroseno. Dialyzer produksi Forsta juga meraih Penghargaan Karya Anak Bangsa oleh Kemenkes sebagai Fasilitas Produksi Dialyzer Pertama di Indonesia.