Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal mendapat jabatan baru di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disinyalir masuk menjadi ketua dan wakil ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Isu bergabungnya Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran santer dibicarakan dalam beberapa hari ini menyusul viralnya susunan kabinet kerja Prabowo-Gibran di sosial media.
Baca Juga: Upaya Menggugurkan Hasil Pemilu dan Agenda di Balik Wacana Hak Angket
Isu itu kemudian ramai-ramai dibantah kubu Prabowo, termasuk bantahan dari Gibran yang menyebut bocoran susunan kabinet itu adalah kabar bohong. “Enggak (benar)” katanya.
Mempertegas pernyataan Gibran anggota Dewan Pakar TKN Drajad Wibowo juga membantah kabar tersebut, sebab sejauh ini kata dia belum ada nama yang masuk daftar kabinet kerja Jokowi.
“Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetil tentang nama-nama,” ujarnya.
Kendati dibantah habis-habisan oleh TKN, namun masuknya nama Jokowi di jajaran Pemerintahan Prabowo-Gibran justru dibenarkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dia masih enggan merinci posisi Jokowi di pemerintahan Prabowo-Gibran, namun yang pasti kata dia peran Jokowi sangat penting dan sangat dibutuhkan.
"Tentu (Jokowi) akan ada perannya. Tapi kita tunggu," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Terpisah Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Jokowi memang sosok yang berprestasi, sehingga pemikiran dan masukannya sangat dibutuhkan bangsa Indonesia.
“Saya kira masyarakat juga tahu, apalagi beliau memiliki prestasi dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja beliau yang luar biasa. Tentu berbagai pemikirannya, pandangannya, dan masukannya, sangat dibutuhkan oleh bangsa ini,” kata Ace kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Kendati demikian, terkait dengan adanya sinyal tersebut, Ace enggan memberikan komentar lebih jauh, karena dia merasa bukan kewenangannya untuk menjawab.
Baca Juga: Hasan Nasbi: Prabowo Adalah Kesabaran yang Panjang, Tak Ada yang Lebih Tabah Darinya
Baca Juga: Megawati Dukung Hak Angket tapi Tak Sudi Jokowi Dimakzulkan
Menurutnya, akan lebih tepat, jika Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berbicara terkait sinyal tersebut.
“Kalau Pak Airlangga yang bicara, ya memang kewenangannya beliau, tapi kalau saya, sebagai bagian dari Partai Golkar, tentu kita sekarang terus mengwal perolehan suara kita. Kita mengharapkan dari pengawalan suara ini untuk memastikan kemenangan Partai Golkar,” tandasnya.