Bencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumpulkan lebih dari 300 citra satelit untuk membantu pemulihan bencana banjir bandang dan longsor Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Citra satelit itu di membantu pemerintah dalam memetakan kawasan-kawasan yang terdampak bencana, citra satelit juga membantu pemerintah dalam melakukan rekonstruksi. 

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana BRIN Dr. Joko Widodo mengatakan ratusan citra satelit yang dikumpulkan pihaknya berasal dari berbagai sumber baik dalam negeri maupun dari luar negeri. 

Baca Juga: Mengebut 15.000 Hunian Bagi Korban Bencana Sumatra

“Saat ini kami sudah mengumpulkan banyak citra satelit resolusi tinggi, sekitar 300 lebih, sumbangan dari berbagai negara, ada juga dari Kemenhan,” kata Joko dilansir Senin (29/12/2025). 

Selain itu BRIN juga membantu memetakan daerah bencana dengan bantuan drone, mereka juga membantu mendeteksi ketebalan tanah serta lumpur di sejumlah titik yang terdampak bencana alam yang merenggut ratusan jiwa tersebut. 

“Kami juga menerbangkan drone, baik drone yang optikal untuk memetakan area longsor di Tapanuli Tengah, Aceh Tamiang, Sibolga, sebagainya, dan kami juga menerbangkan drone GPR (ground penetrating radar) untuk mendeteksi potensial tanah, ketebalan lumpur, dan lain sebagainya,” ujar Joko.

Tak hanya mengumpulkan citra satelit, BRIN kata Joko Widodo juga mengirim sejumlah bantuan untuk masyarakat di tiga provinsi yang terdampak bencana. salah satu jenis bantuan yang dikirim ke sana adalah fasilitas air siap minum. Fasilitas itu disalurkan di beberapa lokasi seperti di Aceh Tamiang sebanyak 2 unit dengan kapasitas produksi sekitar 10 ribu galon per hari.

Baca Juga: Kolaborasi RedDoorz, Ekraf, dan BAZNAS Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sumatra

"Kemudian di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, sebanyak satu unit dengan kapasitas produksi 5 ribu galon per hari," tandasnya.