The Japan Food Product Overseas Promotion Center (JFOODO) untuk pertama kalinya menggelar acara Authentic Cultural Dining di Jakarta sebagai upaya memperkenalkan bahan makanan dan hidangan Jepang yang aman dikonsumsi oleh umat Muslim. Program ini digarap seiring pertumbuhan pasar kuliner halal dunia, yang turut didorong oleh populasi Muslim global yang kini mencapai 1,9 miliar jiwa dan diperkirakan menembus 2,2 miliar jiwa pada 2030.

Di Indonesia sendiri, minat masyarakat terhadap kuliner Jepang terus meningkat, terlihat dari jumlah restoran Jepang yang kini menembus lebih dari 4.000 gerai. Namun pengetahuan publik mengenai bahan pangan Jepang yang memiliki sertifikasi halal masih terbatas, meski produk-produk asal Negeri Sakura dikenal memiliki kualitas premium dan potensi besar di pasar halal internasional.

Baca Juga: 7 Filosofi Jepang yang Terbukti Membawa Kesuksesan Besar dalam Hidup

Perkenalkan Ragam Bahan dan Teknik Memasak Halal

Melalui Authentic Cultural Dining, JFOODO ingin memperluas pemahaman masyarakat Indonesia tentang keragaman bahan makanan Jepang yang sesuai prinsip halal, sekaligus menampilkan keahlian para chef yang menjaga keaslian cita rasa Jepang.

Acara ini menghadirkan Chef Junichi Kurisu, Young Owner Chef restoran tradisional Kyoto Honke Tankuma—peraih satu bintang Michelin Guide Kyoto/Osaka 2024 yang telah tersertifikasi ramah Muslim oleh Kyoto Halal Council. Ia menyajikan beragam hidangan yang seluruh bahannya telah melalui proses verifikasi halal.

Baca Juga: 4 Hal yang Dapat Ditiru dari Budaya Kerja Jepang

“Karena teknik memasak dan bahan diperhatikan secara detail, kualitas dan kelezatan tetap terjaga. Yang terpenting, standar kehalalannya dijaga dengan ketat,” ujar Kurisu saat demo masak di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Turut hadir pula Chef Reiyan Trisandra, Corporate Executive Chef Hutan Kota by Plataran, yang menyajikan menu kolaborasi berbahan Wagyu Jepang. Salah satu hidangan yang tersaji adalah sate rebunga khas Lombok yang dipadukan dengan daging Wagyu.

“Tekstur Wagyu lembut dan kadar lemaknya berbeda, jadi butuh penyesuaian teknik memasak. Tapi perpaduan ini menghasilkan cita rasa luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga: Belajar dari Jepang dan Korea untuk Keluar dari Budaya Kemiskinan

Dukungan dari Jepang dan Indonesia untuk Perluasan Kuliner Halal

Presiden JFOODO Eizo Kobayashi menegaskan bahwa inisiatif ini menjadi bentuk komitmen Jepang dalam menghadirkan pilihan makanan halal bagi wisatawan Muslim.

“Tahun lalu, wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang mencapai lebih dari 500 ribu orang. Banyak yang menyukai kuliner Jepang, namun tetap perlu memastikan kehalalannya,” kata Kobayashi.

Dalam kesempatan yang sama, Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Mitsuru Myonchin, menambahkan bahwa kuliner seperti sushi, sashimi, tempura, miso soup, hingga soba memiliki teknik dan karakter khas, sehingga penting untuk memperkenalkan versi halal yang autentik kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: 6 Teknik Filosofi Jepang untuk Mendetoks Pikiran

Selain mempromosikan kuliner halal di Tanah Air, JFOODO juga bekerja sama dengan media Muslim serta platform pencarian restoran halal HALAL NAVI untuk membantu wisatawan Muslim menemukan restoran bersertifikat halal di Jepang.

Sertifikasi Halal: Penguatan Kolaborasi Indonesia–Jepang

Di Indonesia, sertifikasi halal diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang telah mendapat pengakuan internasional. Sementara di Jepang, sertifikasi dilakukan oleh berbagai lembaga swasta, namun kini mulai dibangun mekanisme pengakuan bersama antara BPJPH dan Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN). Beberapa lembaga Jepang bahkan telah mendapatkan pengakuan resmi dari BPJPH, sehingga sertifikat halal mereka dinyatakan sah di Indonesia.

Kolaborasi lintas negara ini diharapkan memperkuat hubungan Indonesia–Jepang dalam promosi produk pangan halal berkualitas tinggi di pasar global.

Baca Juga: 6 Teknik Filosofi Jepang untuk Mendetoks Pikiran

Melalui Authentic Cultural Dining, JFOODO berharap masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa kuliner Jepang kini semakin inklusif, dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk umat Muslim. Inisiatif ini juga menjadi langkah strategis dalam membuka peluang lebih besar bagi produk pangan Jepang di pasar halal global yang terus berkembang.