Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (World Suicide Prevention Day/WSPD) yang diperingati setiap tanggal 10 September ini mendorong Johnson & Johnson Indonesia dan RS Metropolitan Medical Center (MMC) menyelenggarakan seminar bertajuk “Pahami Depresi, Cegah Bunuh Diri”.
Hingga saat ini, depresi masih belum terlalu dipahami dengan baik di berbagai negara, termasuk Indonesia, stigma dan kesadaran yang rendah menghambat akses pasien terhadap pengobatan. Kurangnya pemahaman akan perbedaan tentang jenis depresi di antara pasien dan masyarakat pada umumnya dapat membuat gejala dan pengalaman penderita sering dianggap sama saja.
Seminar yang diselenggarakan ini bertujuan untuk membantu masyarakat awam mengenali gejala depresi dan memahami bahwa depresi tidak semuanya sama, melainkan sebuah spektrum, sekaligus bertujuan untuk menurunkan stigma serta menghimbau masyarakat untuk mencari pengobatan yang tepat. Mampu mengenali gejala depresi dapat membantu masyarakat untuk segera mencari bantuan profesional sejak dini dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Stres Picu Masalah Kulit Serius, Begini 3 Cara Mengatasinya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa depresi menyumbang 4,3% dari beban penyakit global dan akan menempati peringkat sebagai kontributor utama pada tahun 2030. Depresi akan menjadi beban penyakit nomor satu di negara maju dan seluruh dunia.
Berdasarkan data IHME 2019, dari sekitar 970 juta orang di dunia yang menderita gangguan jiwa, diperkirakan sekitar 28.9%, di antaranya merupakan gangguan depresi sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus. Indonesia sendiri sampai saat ini masih memiliki rasio jumlah dokter jiwa (terhadap populasi) yang relatif rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
“Kita perlu menghilangkan stigma terhadap depresi di Indonesia mengingat kondisi ini dapat diobati, terutama ketika orang dapat mengenali gejalanya sejak dini dan mencari pengobatan jika diperlukan. Kami senang dapat bekerja sama dengan RS MMC dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan membahas masalah depresi ini serta mendorong masyarakat untuk memahami penyebab, gejala, dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari para ahli,” kata Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs of Johnson & Johnson Innovative Medicine in Indonesia, Malaysia & Phillipines mengatakan.
Gejala Depresi
Beberapa gejala gangguan depresi mayor adalah rasa sedih yang terus menerus, pesimis, rasa tidak berdaya, gampang tersinggung, insomnia, sulit makan, menarik diri hingga melakukan usaha untuk bunuh diri.
Baca Juga: 7 Cara Terbaik Mengatasi Stres Saat Kamu Merasa ‘Overburdened’ dengan Pekerjaan
Maka, apabila kamu atau keluarga atau temanmu mengalami gejala-gejala tersebut dan dugaan menderita gangguan depresi mayor, terutama bila ada niat untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri, maka sangat disarankan untuk segera berkonsultasi pada tenaga kesehatan jiwa profesional, seperti psikiater, dokter umum, atau psikolog.