Karakter dan kesesuaian individu dengan lingkungan kerjanya sangat menentukan arah karier mereka. Jika seseorang tak mampu menyesuaikan diri dengan tim atau budaya organisasi, bukan tidak mungkin ia tertinggal dari rekan-rekannya.

Di titik inilah, strategi manajerial kerap diterapkan. Dalam praktiknya, ada dua pendekatan dalam memberikan promosi. Pertama, promosi yang murni diberikan karena prestasi dan kontribusi nyata. 

Baca Juga: Sudah Sukses dalam Karier hingga Finansial, Apa Lagi yang Dicari Jahja Setiaatmadja dalam Hidup?

Kedua, promosi yang lebih bersifat "penyingkiran halus"  atau sering juga disebut sebagai promo singkir. Dalam konteks ini, promosi bukan karena kinerja yang menonjol, melainkan sebagai langkah untuk memindahkan orang tersebut dari posisi yang dianggap tidak lagi cocok baginya.

“Kalau wah orang ini kurang, ya promo singkir lah. Di organisasi juga bukan gak bisa terjadi promo singkir. Akan disingkirkan dikit lah, kalau gak bisa. Tapi kalau bisa ya kita bisa promosi benar,” imbuhnya.