Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Merujuk data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia bahkan unggul atas Malaysia dan Thailand yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Indonesia diketahui memiliki 2.511 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 26 provinsi. Kapasitas produksi secara akumulasi mencapai 84,8 juta ton dengan utilisasi sekitar 55% menghasilkan 47 juta ton CPO.
Baca Juga: Dunia Membutuhkan Kelapa Sawit Indonesia, Kenapa?
Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Achmad Maulizal Sutawijaya, menyebut bahwa sekitar 60% produk minyak sawit Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor. Itu artinya, melalui sawit, Indonesia berkontribusi besar terhadap ketersediaan barang konsumsi, pangan, dan energi untuk masyarakat dunia.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, ekspor produk minyak sawit Indonesia (CPO dan PKO) MENCAPAI 32,21 juta ton. Jumlah tersebut memang turun 2,38% dibandingkan ekspor tahun 2022 yang menembus 33,15 juta ton.
Gapki menyebut, Cina masih menjadi negara tujuan ekspor kelapa sawit terbesar dari Indonesia. Pada tahun tersebut, permintaan minyak sawit Cina dari Indonesia mencapai 7,7 juta ton.
"Cina importir terbesar minyak sawit Indonesia saat ini," ungkap Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, beberapa waktu lalu.
Importir terbesar setelah Cina ialah India dengan permintaan mencapai 5,9 juta ton. Afrika berada di urutan ketiga dengan jumlah permintaan sebanyyak 4,2 juta ton. Berikutnya ada Uni Eropa dan Amerika Serikat masing-masing sebesar 3,7 juta ton dan 2,5 juta ton.
Indonesia juga melakukan ekspor kelapa sawit untuk tujuan Pakistan sebesar 2,5 juta ton, Bangladesh 1,3 juta ton, Malaysia 1,3 juta ton, Rusia 604 ribu ton, dan Singapura 157 ribu ton pada tahun 2023.