Upaya mendorong pengembangan usaha kecil dan mikro berbasis kelapa sawit kembali ditegaskan oleh Hai Sawit Indonesia melalui penyelenggaraan kegiatan UKMK Sawit Provinsi Jawa Timur yang digelar selama tiga hari, 28–30 Juli 2025, di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), Jember.

Mengangkat tema “Diversifikasi Produk UKMK Kelapa Sawit dan Pembentukan UKMK Sawit Provinsi Jawa Timur”, kegiatan ini berlangsung atas dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) serta kerja sama erat dengan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Jember dan Puslitkoka.

Baca Juga: BPDP Tampilkan 100 Produk UKMK Sawit dalam Indonesia Ekonomi Kreatif Expo 2025

Hari pertama pelatihan dimulai dengan registrasi peserta dan penyerahan seminar kit. Suasana pembukaan resmi di hari kedua diwarnai semangat kolaborasi lintas sektor. Direktur Utama Hai Sawit Indonesia, M. Danang MRQ, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran digitalisasi dalam mendorong kemajuan UKMK sawit.

Ia menuturkan bahwa aplikasi Hai Sawit hadir sebagai solusi digital untuk memperluas pasar, meningkatkan literasi digital, serta menjadi etalase produk unggulan UKMK.

“UKMK Sawit memiliki potensi besar yang harus terus kita dorong. Melalui kolaborasi dan teknologi, kita percaya UKMK Sawit bisa naik kelas dan bersaing secara nasional bahkan global,” ujarnya.

Baca Juga: BPDP Promosikan UKMK Sawit dalam Belitung Expo 2025

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah perwakilan dari berbagai lembaga strategis, antara lain Kepala Divisi Kerja Sama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, Helmi Muhansyah; perwakilan dari Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Jember, Totok Sugiharto; Kepala Puslitkoka yang diwakili oleh Edy Suharyanto; perwakilan Sekretariat Komite Pengarah BPDP, Syauqi Ahmada; serta para narasumber dari tim ahli Puslitkoka, Hendy Firmanto dan Rizky Wiradinata.

Perwakilan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Jember, Totok Sugiharto, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia melihat potensi besar dari produk turunan sawit di wilayah Jember, terutama dalam hal inovasi pangan seperti kombinasi cokelat dan bahan berbasis sawit.

“Ini langkah cerdas yang membuka peluang usaha baru. Harapannya, setelah pelatihan ini para pelaku UKMK bisa melahirkan produk inovatif yang membawa nama Jember ke tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.

Baca Juga: Launching Katalog 100 Produk UKMK Kelapa Sawit, BPDP Perkuat Transformasi Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan

Apresiasi juga datang dari pihak Puslitkoka yang merasa terhormat dapat terlibat dalam program ini. Edy Suharyanto menyampaikan bahwa sinergi antar-lembaga sangat krusial dalam mewujudkan hilirisasi sawit yang konkret dan berkelanjutan. Ia menegaskan kesiapan Puslitkoka untuk terus mendukung kolaborasi serupa di masa depan.

Selama pelatihan, peserta mendapat berbagai materi strategis. BPDP memaparkan peluang kolaborasi UKMK sawit, kakao, dan kelapa, serta pentingnya transformasi sektor perkebunan yang berkelanjutan. Helmi Muhansyah dari BPDP menjelaskan bahwa pengembangan sektor ini memerlukan strategi nasional yang didukung oleh dana yang dikelola secara berkelanjutan.

Selain itu, ia juga memamerkan deretan inovasi produk berbasis sawit, mulai dari rompi antipeluru dari serat tandan kosong, helm dari limbah serabut, hingga bioavtur dan bioaspal.

Baca Juga: Kampanyekan Sawit Baik, Politeknik LPP-BPDP Gelar Kegiatan Pencarian Duta UKMK Sawit

“Inovasi-inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa UKMK sawit bisa bergerak ke arah hilirisasi bernilai tambah tinggi. BPDP juga aktif mendorong keterlibatan UKMK di berbagai pameran untuk memperluas jejaring pasar,” tegas Helmi.

Senada dengan itu, Syauqi Ahmada dari Sekretariat Komite Pengarah BPDP menekankan pentingnya digitalisasi dan kemitraan dalam mendorong daya saing UKMK. Dirinya menyebut bahwa integrasi teknologi, insentif kebijakan fiskal, dan kerja sama dengan industri besar menjadi fondasi transformasi industri perkebunan yang lebih berorientasi ekspor dan berkelanjutan.

Materi mengenai pemanfaatan Aplikasi Hai Sawit pun menjadi bagian penting dari pelatihan. M. Danang MRQ kembali menegaskan bahwa platform ini tidak hanya mendukung pemasaran digital produk UKMK, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak pelaku usaha baru yang memanfaatkan bahan baku sawit, kakao, dan kelapa.

Baca Juga: Kisah Inspiratif UKMK Sawit: Smart Batik Jadi Pelopor Batik Ramah Lingkungan yang Inovatif

Hari terakhir pelatihan diisi dengan sesi praktik dan kunjungan lapangan. Salah satu materi utama membahas Teknologi Produksi Cokelat dengan Substitusi Sawit. Hendy Firmanto dari tim ahli Puslitkoka menjelaskan bagaimana substitusi cocoa butter dengan lemak nabati sawit dapat menciptakan produk cokelat yang efisien dan kompetitif.

“Ini adalah bentuk nyata hilirisasi sawit yang bisa diterapkan langsung oleh UKMK,” ujarnya.

Para peserta juga diajak meninjau langsung pabrik cokelat Puslitkoka, menyaksikan proses pengolahan kakao hingga menjadi produk siap konsumsi.

Baca Juga: Gencarkan Hilirisasi Sawit, BPDP Dukung Gelaran ITTIE 2025 Batam

Antusiasme peserta tampak tinggi hingga akhir acara. Salah satu perwakilan peserta menyampaikan rasa terima kasih atas materi dan pengalaman yang diperoleh.

“Kami sangat berterima kasih kepada Hai Sawit, BPDP, dan Puslitkoka. Pelatihan ini membuka wawasan baru dan sangat aplikatif. Kami semakin percaya diri untuk menciptakan produk sawit yang inovatif dan berdaya saing,” tuturnya.

Lewat program ini, Hai Sawit Indonesia bersama BPDP dan mitra strategis lainnya berharap dapat melahirkan UKMK sawit yang adaptif terhadap perkembangan zaman, legal, inovatif, serta memiliki daya saing tinggi di pasar lokal maupun global. Penguatan produk, kelembagaan usaha, dan pemanfaatan teknologi menjadi pilar utama dalam perjalanan transformasi UKMK sawit ke jenjang yang lebih tinggi.