Gejala-gejala ini terjadi karena penyumbatan di arteri membatasi aliran darah ke area jantung tertentu. Selama aktivitas fisik atau beraktivitas, jantung membutuhkan lebih banyak darah kaya oksigen.

Misalnya, jika terjadi penyumbatan, area di bawah penyumbatan akan "kekurangan" darah, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri, dan saat Anda beristirahat, kebutuhan jantung akan oksigen menurun, dan gejalanya mungkin hilang sementara.

Apakah tidak adanya gejala menjamin kesehatan jantung yang baik? Penting untuk dipahami bahwa tidak mengalami gejala-gejala ini tidak selalu berarti arteri Anda bebas dari penyumbatan.

Beberapa orang mengalami penyumbatan tanpa gejala yang nyata, kondisi ini dikenal sebagai "iskemia diam-diam."

Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan dan skrining kesehatan rutin tetap penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti kolesterol tinggi, merokok, diabetes, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Meskipun tidak ada tes di rumah yang pasti untuk mendiagnosis penyumbatan jantung, mengamati respons tubuh kamu selama aktivitas sehari-hari dapat memberikan petunjuk yang berharga. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu waspadai:

  • Rasa Tidak Nyaman di Dada: Rasa sesak, tertekan, atau nyeri di dada saat beraktivitas harus diwaspadai, terutama jika rasa tersebut mereda setelah beristirahat.
  • Rasa Sakit yang Menyebar: Rasa sakit yang menyebar ke rahang, lengan kiri, atau bahkan punggung dapat menandakan masalah yang berhubungan dengan jantung.
  • Sesak Napas: Merasa sesak napas yang tidak biasa selama aktivitas rutin dapat mengindikasikan bahwa jantung kesulitan memompa darah secara efisien.
  • Kelelahan: Rasa lelah yang terus-menerus atau tidak biasa dapat menjadi tanda samar adanya masalah jantung, bahkan tanpa rasa sakit di dada.

Kapan harus mencari pertolongan medis?

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional. Menunda perawatan medis dapat menyebabkan komplikasi yang parah, termasuk serangan jantung.

Dokter mungkin menyarankan tes seperti EKG, tes stres, atau studi pencitraan untuk menilai kondisi jantung dan arterimu.

Tindakan pencegahan untuk jantung yang sehat

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan; Berikut ini beberapa langkah mudah untuk menjaga kesehatan jantung:

  • Jalankan Pola Makan Sehat Jantung: Konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak sambil membatasi lemak jenuh, lemak trans, dan gula olahan.
  • Tetap Aktif: Olahraga teratur memperkuat jantung dan melancarkan peredaran darah. Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang per minggu.
  • Kelola Stres: Stres kronis dapat memengaruhi jantung. Latihan seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu.
  • Hindari Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan. Berhenti merokok dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi jantung.
  • Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan kesehatan rutin dapat mendeteksi faktor risiko seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol sejak dini, sehingga memungkinkan tindakan pencegahan yang tepat waktu.

 Baca Juga: 8 Tips Ampuh Mengurangi Risiko Serangan Jantung Sesuai Rekomendasi Ahli