3. Seruan Perdamaian Konflik di Gaza dan Ukraina
Selain isu pangan dan energi, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa isu ekonomi global tidak dapat dipisahkan dari dinamika geopolitik. Ia menyerukan solusi damai terhadap konflik yang sedang berlangsung, termasuk di Ukraina dan Gaza serta mendorong negara-negara anggota G20 untuk memperkuat kolaborasi multilateral dalam menghadapi tantangan global ini.
“Kami mendesak segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas dedikasi Guterres dalam mendukung perdamaian dan keadilan internasional.
“Kami sangat mengapresiasi, menghormati, dan mendukung sikap konsisten Anda dalam menegakkan perdamaian internasional, keadilan, dan hukum internasional. Sikap ini sangat menginspirasi kami, karena Anda konsisten dalam hal ini,” ujar Prabowo di awal pertemuan.
Baca Juga: Minta Prabowo Jamin Kebebasan Berekspresi, Seniman Garin Nugroho: Kalau Tidak, Maka Ada Perlawanan
Guterres juga menyoroti kontribusi aktif Indonesia dalam kerja sama ASEAN-PBB dan peran pentingnya dalam menyikapi situasi di Myanmar serta kawasan Timur Tengah. Ia menyatakan kesiapan PBB untuk terus mempererat kerja sama dengan Indonesia dalam mewujudkan reformasi Dewan Keamanan PBB dan institusi keuangan internasional demi mencapai keadilan global.
“Indonesia telah memainkan peran yang sangat penting dalam KTT mendatang dan kami ingin terus bekerja sama dengan Indonesia dalam persiapan reformasi di masa mendatang,” tutur Guterres.
4. Kenakan Pajak Bagi Orang Super Kaya
G20 mendukung gagasan untuk bekerja sama dalam memastikan “individu-individu yang sangat kaya dikenakan pajak secara efektif”, yang menjadi kemenangan bagi tuan rumah KTT, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Namun, dikatakan bahwa kerja sama semacam itu harus dengan penuh penghormatan terhadap kedaulatan pajak dan melibatkan perdebatan seputar prinsip-prinsip pajak, serta menghasilkan mekanisme anti-penghindaran.
Seorang ekonom yang berspesialisasi dalam ketidaksetaraan yang diminta oleh kepresidenan G20 Brasil untuk menulis sebuah laporan tentang masalah ini, Gabriel Zucman, memuji “keputusan bersejarah" ini.
Baca Juga: Prabowo dan Joe Biden Bahas Konflik Gaza dan Laut China Selatan di Gedung Putih
5. Pertemuan dengan PM India Narendra Modi
Pada pertemuan di sela-sela hari pertama KTT G20, Prabowo sempat bertemu dengan Modi di area Museu de Arte Moderna.
Presiden Prabowo juga menyoroti potensi kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia mengungkapkan kebutuhan Indonesia akan tenaga medis yang mendesak, mengingat saat ini Indonesia kekurangan 160 ribu dokter.
“Indonesia dan India memiliki hubungan yang panjang dan sangat baik. Kami sangat menghargai hubungan ini dan berkomitmen untuk meningkatkannya di berbagai bidang,” ujar Prabowo.
Presiden ke-8 RI itu menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama antar kedua negara dalam hal kesehatan dan pendidikan kesehatan. Selain itu, pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyampaikan keinginan agar India bisa membantu proses keanggotaan RI di BRICS.
“Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan India, khususnya melalui pengiriman profesor dan dokter spesialis untuk mengajar di perguruan tinggi kami,” tukasnya.