Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo meminta kakaknya yang juga calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk tak mengikuti langkah Mahfud MD yang memilih hengkang dari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). 

Hashim meminta abangnya untuk tetap setia di kabinet kerja pemerintah hingga purna tugas, Prabowo diminta tetap setia membantu Jokowi di akhir masa jabatannya ini.

Lagipula Prabowo kata Hashim dapat memisahkan mana kepentingan negara dan kepentingan kampanye Pilpres. Urusan privat tidak bakal dicampur adukkan dengan urusan publik. Baginya Prabowo tak perlu mengundurkan diri.

Baca Juga: Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi, Tom Lembong: Ini Memprihatinkan Buat Negara

"Tidak perlu mundur, cukup Pak Mahfud saja," kata Hashim, di Surabaya, dilansir Jumat (2/2/2024).

Adapun Mahfud MD resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet Jokowi pada Kamis (1/2/2023) siang. Mahfud sebelumnya meminta waktu bertemu Jokowi untuk menyerahkan surat pengunduran diri. 

Mahfud memilih mengundurkan diri jabatannya karena ingin menghormati peraturan dan konstitusi di negara ini, sebab dirinya menjadi salah satu kontestan pada Pilpres 2024. Pengunduran dirinya telah dirundingkan dengan capres Ganjar Pranowo serta semua partai pendukung, mereka sepakat dengan keputusan tersebut. 

Mahfud mengatakan langkahnya adalah sebuah keputusan politik yang tak perlu diikuti oleh menteri lainnya termasuk Prabowo Subianto yang saat ini masih menjabat Menteri Pertahanan RI. 

“Kalau saya sendiri tidak akan mengaitkan dengan orang lain. Ini saya saja. Kalau orang lain mau mengkaitkan silakan,” kata Mahfud.

Pengunduran Diri Mahfud Dikritik Kubu AMIN

Tak hanya kubu Prabowo, pengunduran diri Mahfud MD juga tak disambut baik kubu pasangan calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). 

Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies -Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong menyebut pengunduran diri Mahfud justru membuat kondisi bangsa ini menjadi prihatin. Eks Kepala BKPM itu menyebut hengkangnya menteri Jokowi di tahun politik ini adalah kabar buruk bagi bangsa.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Umbar Kemesraan, Anies Baswedan: Orde Baru Dulu Pemerintah Juga Berpihak ke Satu Calon

“Jadi saya kira kabar-kabar kemarin mengenai menteri-menteri yang tidak nyaman dan berwacana untuk mundur itu memprihatinkan buat negara jadi kami sama sekali tidak gembira dengan fenomena itu karena itu buruk buat negara,” kata Tom Lembong usai menghadiri diskusi bertajuk ‘Dampak Sosial UU Ciptaker’ yang diadakan di DPTP PKS, Jakarta Selatan, dilansir Jumat (2/2/2024).