Pebisnis kawakan sekaligus pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe membeberkan modal utama dalam membangun sebuah bisnis. Menurutnya modal finansial memang penting untuk menggerakan sebuah bisnis, tetapi lebih dari itu kepercayaan menjadi modal paling utama, kepercayaan menjadi modal paling fundamental sekaligus sebagai tolak ukur berhasil tidaknya sebuah bisnis.
Menurut Hary Tanoe kepercayaan yang menjadi modal itu bisa bermacam-macam bentuknya. Orang dapat manaruh kepercayaan karena merasa pihak yang dipercaya dapat diandalkan.
Baca Juga: Jokowi Cocok Jadi Ketua Wantimpres
“Kalau kita dipandang reliable oleh ekosistem kita, itu satu hal yang sangat mahal. Sangat mahal. Akan mempermudah jalan kita untuk maju,” kata Hary dalam sebuah kesempatan dilansir Olenka.id Selasa (11/3/2025).
Hary kemudian menceritakan saat dirinya baru kali pertama kali masuk ke Jakarta dan baru memulai bisnis dengan membuka salah satu perusahaan sekuritas, dimana Hary yang tak mengenal siapa-siapa memberanikan diri melobi para investor yang mayoritas adalah investor asing.
“ Saya contoh, pada waktu saya pertama kali masuk Jakarta, bulan Januari tahun 1990. Perusahaan pertama yang saya dirikan itu perusahaan sekuritas. Kemudian saya lihat pada saat itu 90 persen transaksi itu didominasi oleh investor asing,” ujarnya.
“Sehingga saya berkesimpulan kalau saya tidak mengandali investor asing, pasti gak bisa maju. 90% investor asing. Sementara saya tidak punya kenalan sama sekali, di Jakarta aja gak punya kenalan,” tambahnya.
Singkatnya, Hary mampu membuat para investor itu yakin dan menaruh kepercayaannya kepadanya meski dalam perjalanan langkah meyakini para investor memang tak mudah.
Meski memulainya dari nol, namun Hary mampu membawa perusahaannya menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dalam jangka beberapa tahun saja.
Baca Juga: Ramalan Investor Ternama AS Soal Nasib Indonesia Setelah Prabowo Luncurkan Danantara
“Apa yang saya jaga? Komitmen saya. Apa yang saya janjikan? Bahwa saya akan handle dengan baik. Baik itu researchnya, baik itu eksekusinya. Dan saya handle sendiri. Sampai dengan administrasinya. Sehingga pada tahun 1993 itu sudah menjadi perusahaan sekuritas terbesar nomor tiga di Indonesia,” pungkasnya.