Investor ternama asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio mengaku optimis nasib Indonesia bakal menjadi lebih baik dari sekarang setelah Presiden Prabowo Subianto meluncurkan  Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Ray Dalio yang juga ditunjuk sebagai  Dewan Pengawas Danantara itu mengatakan, dengan adanya lembaga ini, maka peluang Indonesia naik kelas menjadi negara maju terbuka lebar, sebab keberadaan lembaga itu diyakini dapat meminimalkan nilai utang negara, di sisi lain keberadaan lembaga itu diyakini mampu mengumpulkan modal investasi. 

Baca Juga: Investor Swasta Melirik Danantara

"Indikator-indikator tersebut meliputi tingkat utang yang relatif rendah, kemampuan untuk memiliki modal yang dapat diinvestasikan untuk menciptakan titik lepas landas (bagi perekonomian)," kata Ray Dalio dilansir Senin (`10/3/2025). 

Adapun Danantara bertugas mengelola kekayaan negara dalam bentuk dividen BUMN  untuk diinvestasikan ke proyek-proyek pembangunan yang mengerek pertumbuhan ekonomi. Danantara sendiri diketahui bakal mengelola  aset BUMN hingga sebesar US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.678 triliun.

Menurut Ray Dalio, nominal aset yang dikelola lembaga ini merupakan modal utama membawa Indonesia menjadi sebuah negara maju beberapa tahun ke depan. 

"Begitu ada pembentukan modal yang dipadukan dengan potensi yang tinggi ini, Anda mendapatkan titik lepas landas yang terjadi," ujarnya. 

Kendati kans menjadi negara maju itu sangat besar, namun jalan Indonesia  menuju negara maju tak dijamin selalu mulus, bakal ada banyak hambatan yang merintangi. Ray Dalio mencatat setidaknya ada lima hal yang akan menjadi penghambat utama. 

“Ada banyak hambatan seperti  hambatan birokrasi, tantangan berusaha, tingkat kewirausahaan, pembentuk permodalan serta tingkat korupsi,” bebernya. 

Namun dengan tekad kuat dari pemerintahan Prabowo Subianto, Ray Dalio sekali lagi mengaku optimis Indonesia bisa keluar dari daftar negara berkemang menjadi negara maju. 

"Dulu, melalui pengalaman saya, saya memiliki pengalaman nyata di negara-negara seperti Tiongkok, Singapura, dan sejumlah negara tempat saya melihat bagaimana transisi tersebut terjadi," tuturnya. 

Dalam membantu Indonesia mewujudkan impian menjadi negara maju, Ray menyebut dirinya sudah memiliki koneksi dan mitra di berbagai negara yang ada di penjuru dunia. Bahkan, Ia menawarkan apabila pemerintah Indonesia butuh bantuan bisa saja potensi kerja sama dikembangkan.

Baca Juga: Danantara Bantu Pemerintah Kebut Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

"Kita sekarang memiliki lingkungan global di mana mereka dapat datang dan membantu merevitalisasi dan memodernisasi, serta meningkatkan efisiensi negara, jika itu diizinkan terjadi," pungkasnya.